SuaraSurakarta.id - Ahli kesehatan dokter spesialis saraf, dr Adisresti Diwyacitta, Sp.S berpesan kepada masyarakat agar waspada terhadap gejala meningitis sakit kepala disertai demam yang tidak kunjung membaik dan mendorong untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
"Kalau misalnya ada yang merasa mengeluhkan nyeri kepala tidak sembuh-sembuh atau semakin berat, disertai demam, jangan sepelekan sakit kepala. Baiknya segera berobat ke dokter untuk dievaluasi lebih lanjut," kata dokter dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono itu, dikutip dari ANTARA pada Sabtu (8/10/2022).
Adisresti mengatakan gejala awal meningitis mirip dengan flu sehingga cukup sulit untuk dibedakan apabila pasien tidak datang memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (faskes).
Umumnya, pasien yang datang ke faskes sering mengeluhkan sakit kepada dan demam. Jika keluhan tersebut tak kunjung sembuh setelah pasien berobat ke faskes tingkat pertama, Adisresti menganjurkan agar pasien melakukan pemeriksaan di faskes tingkat lanjut untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Epidemiolog Usul Pemerintah Lakukan Observasi 6 Jam pada Jemaah Haji yang Pulang ke Indonesia
"Mungkin sulit ya (dibedakan). Karena paling sering adalah demam dan sakit kepala. Mungkin kalau flu kan harusnya minum obat atau berobat ke klinik sembuh dalam beberapa hari. Tapi ini (meningitis) dengan minum obat dari klinik, kok, tidak sembuh-sembuh," katanya.
Ia mengatakan selain sakit kepada dan demam, gejala meningitis lain yang mungkin dialami pasien juga dapat berupa kaku kuduk atau kekakuan pada leher, penurunan kesadaran, kejang, mual atau muntah, hingga yang lebih parah dapat menimbulkan lemahnya bagian tubuh pada satu sisi.
Ia menjelaskan sejumlah pemeriksaan perlu dijalani pasien di faskes tingkat lanjut untuk menegakkan diagnosis, seperti pemeriksaan riwayat kesehatan, CT scan, MRI, dan yang tak kalah penting yaitu lumbal pungsi atau tindakan untuk mengambil sampel cairan otak dari tulang punggung belakang.
"Cairan itu kami periksakan ke laboratorium. (Lumbal pungsi) salah satu yang membantu kami menegakkan diagnosis, apakah ini infeksi otak atau bukan. Hanya bisa dilakukan rumah sakit besar," katanya.
Meningitis sendiri merupakan kondisi infeksi otak yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur atau parasit. Adisresti menegaskan kondisi ini harus diwaspadai karena dapat membahayakan nyawa bila tidak tertangani dengan baik.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Meningitis, Ratusan Keong Darat Raksasa dari Afrika Serbu Pantai Florida
Penanganan meningitis dapat bervariasi bergantung penyebabnya. Jika disebabkan oleh TBC, Adisresti mengatakan dokter akan memberi obat TBC hanya saja durasi konsumsi menjadi lebih lama hingga minimal satu tahun.
Jika meningitis disebabkan bakteri, maka obat yang diberikan berupa antibiotik. Serta jika disebabkan jamur, maka pengobatan dapat berupa obat antijamur.
Dalam kasus yang cukup berat, maka pasien akan dirawat inap sementara obat akan diberikan melalui infus. Dalam kasus tertentu pula, seperti pembengkakan di area jaringan otak, tindakan operasi dapat dimungkinkan apabila memang diperlukan.
Ia mengatakan pasien bisa sepenuhnya sembuh atau kembali dapat beraktivitas normal apabila meningitis dalam derajat ringan serta mendapat penanganan sedini mungkin dan tepat.
"Tapi ada yang pasien datang (ke faskes) dengan klinis sudah berat. Mungkin itu juga kalaupun sembuh akan menimbulkan gejala sisa, misalnya lemas (pada tubuh) satu sisi yang akan mengganggu mobilitas pasien pada saat nantinya," demikian Adisresti Diwyacitta.
Berita Terkait
-
Gejalanya Dikira Mirip, Padahal Penyakit Ruben Onsu dan Olga Syahputra Berbeda Loh!
-
Perbedaan Empty Sella Syndrome dan Meningitis, Penyakit yang Diderita Ruben Onsu dan Olga Syahputra
-
Dokter Anak Larang Ikuti Artis Bawa Bayi saat Umroh dan Haji: Bisa Tertular Meningitis!
-
Haji Sehat, Ibadah Lancar: Pentingnya Vaksin Meningitis, Influenza dan Pneumonia
-
4 Langkah Mencegah Meningitis Pada Anak, Cegah Jangan Sampai Mematikan!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Buntut Ajudan Tempeleng Wartawan, Muncul Gerakan Boikot Acara Kapolri di Solo
-
Langkah Terbuka Gusti Bhre: Syawalan Mangkunegaran untuk Pertama Kalinya Libatkan Masyarakat
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
Momen KGPAA Mangkunegara X Temui Warga di Tradisi Syawalan Pura Mangkunegaran