SuaraSurakarta.id - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai berhasil menaikkan elektabilitas dan keterkenalan Puan Maharani.
"Ini tentu kabar baik untuk PDIP, setidaknya upaya mereka meningkatkan elektabilitas Puan berhasil," kata Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dikutip dari ANTARA, Senin (3/10/2022).
Merujuk pada hasil survei Indikator Politik Indonesia elektabilitas Puan naik menjadi 3,2 persen dalam simulasi 10 nama. Padahal, pada Juni 2022 tingkat keterpilihan Ketua DPR tersebut hanya 0,8 persen.
Menurut dia, setidaknya ada dua hal yang memicu kenaikan elektabilitas Puan. Pertama, Ketua DPR tersebut dinilai tidak lagi berjarak dengan publik dan menjadi satu-satunya tokoh yang potensial menarik suara kelompok perempuan.
Baca Juga: Di Bawah Baliho Puan, Ganjar Acungkan 2 Jempol, Warganet: Dipaksa Posting Kah Pak?
Kemudian Puan akhir-akhir ini ia juga gencar melakukan pendekatan kepada masyarakat termasuk mempromosikan hasil kerjanya sepanjang karir di dunia politik, kata Dedi.
Lebih jauh, ia berpendapat, PDIP hanya memerlukan waktu untuk melegitimasi dukungan terhadap Puan dengan elektabilitas yang baik. Elektabilitas Puan diyakininya meningkat jika sudah dipastikan akan diusung.
"Artinya, membaca elektabilitas Puan sama halnya dengan PDIP," kata dia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan berdasarkan hasil survei elektabilitas Puan mengungguli sejumlah nama misalnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang meraih elektabilitas 2,2 persen, dan Menteri BUMN Erick Thohir yang memiliki elektabilitas 1,4 persen.
"Agus Harimurti Yudhoyono meningkat dan Mbak Puan juga naik trennya," kata Burhanuddin Muhtadi.
Baca Juga: Ganjar Foto di Bawah Baliho Puan, Netizen: Enggak Dulu Deh Kalo yang Atas
Meskipun demikian, Indikator Politik Indonesia mencatat Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan masih menjadi tiga nama dengan elektabilitas tertinggi. Masing-masing meraih 30,2 persen, 22,5 persen dan 18,2 persen.
Survei tersebut digelar pada 13-20 September 2022 dengan melibatkan 1.200 Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah memiliki hak pilih di 34 provinsi sebagai responden. Para responden berasal dari 1.220 sampel yang terpilih dengan metode multistage random sampling.
Responden diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara terlatih. Kemudian dilakukan quality control secara acak kepada 20 persen dari total sampel atas hasil wawancara. Adapun toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
-
Murka Puan Maharani Soal Aksi Mesum Dokter Priguna: Pengkhianatan Serius Terhadap Etika Kemanusiaan!
-
Halal Bihalal di Teuku Umar: Sinyal Megawati dan Prabowo Buka Poros Baru?
-
Rupiah Terkapar Dekati Rp 17.000, Puan Minta Hal Ini ke Pemerintah Prabowo
-
Soal Peluang PDIP Gabung Pemerintahan, Golkar: kalau Bersama-sama Alhamdulillah
-
Pertemuan Prabowo Megawati Jadi Kode Keras PDIP Merapat ke Pemerintah?
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Pertamina Pecat Kru Mobil Tangki Buntut BBM Oplosan di SPBU Trucuk Klaten
-
BBM Oplosan Air di SPBU Trucuk Klaten: Polisi Tetapkan Satu Tersangka
-
Kisah Mistis dan Sejarah Kelam Jembatan Bacem Sukoharjo
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Ijazah Jokowi Kembali Jadi Polemik: Tim Kuasa Hukum Siapkan Langkah Mengejutkan