SuaraSurakarta.id - Presiden Joko Widodo meminta pelaksanaan Liga 1 dihentikan sampai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, evaluasi secara menyeluruh.
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda bahkan meminta Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 serta kompetisi sejenis lainnya dihentikan untuk sementara sampai ada perbaikan tata kelola penyelenggaraan kejuaraan sepak bola pasca peristiwa di Stadion Kanjuruhan.
Syaiful Huda mengatakan hal itu dalam konferensi pers di Komisi X DPR, Senin (3/10/2022), menyikapi peristiwa di Stadion Kanjuruhan yang menelan korban jiwa 125 orang serta ratusan lainnya luka-luka.
Komisi V mendesak pemerintah melakukan investigasi kejadian itu dan harus ada yang bertanggungjawab.
Baca Juga: Bikin Kecewa! Gilang Juragan 99 Malah Bahas Finansial saat Bicarakan Hukuman untuk Arema FC
Tim investigasi harus melibatkan kepolisian, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komnas HAM, PSSI, perwakilan suporter, dan perwakilan unsur masyarakat olahraga.
Setelah kejadian yang menjadi perhatian internasional itu, Jokowi menyampaikan keterangan pers.
Selain PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1, Presiden juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut sampai tuntas.
"Saya juga telah perintahkan kepada menpora, kapolri, dan ketua umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola," kata Jokowi.
Anggota Komisi X Andreas Hugo Pareira meminta PSSI mengakui kelemahan mereka dan di waktu mendatang melakukan pembenahan.
Baca Juga: Dokter Cantik PSIS Semarang Hengkang, Netizen: Hari Patah Hati Sedunia
"Akui saja apa kelemahan-kelemahan yang masih dimiliki dan bersiap untuk membenahi dalam rangka menghadapi event event internasional yang akan berlangsung di tanah air maupun yang akan diikuti oleh Timnas di luar negeri," kata Andreas.
Peristiwa di Stadion Kanjuruhan dinilai menunjukan manajemen keamanan penyelenggaraan olahraga Indonesia masih kurang profesional.
"Manajemen pendukung tim sepakbola yang semakin hari semakin membludak tidak bisa lagi ditangani dengan pola gerombolan seperti saat ini," kata Andreas.
"PSSI harus segera turun tangan untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh di samping prestasi yang semakin membaik, juga manajemen pendukung setiap tim, keamanan stadion dan lingkungan, event pertandingan dan penempatan penonton," dia menambahkan. [rangkuman laporan Suara.com]
Berita Terkait
-
Jokowi Dinilai Berat Masuk Golkar, PSI Jadi Opsi Realistis Meski Dibayangi Isu Nepotisme
-
Lebih Dipilih Ketimbang PPP, PSI: Pintu Kami Terbuka Selebar-lebarnya untuk Pak Jokowi
-
CEK FAKTA: Nama Kecil Jokowi Adalah Oey Hong Liong, Ayah Pentolan PKI, Benarkah?
-
Jejak Jokowi Soal Raja Ampat Dikuliti Publik: Kupikir Cinta Rakyat, Ternyata Cinta Tambang
-
Ubedillah Badrun: Jokowi Lebih Buruk dari Soeharto, Tetap Korup di Tengah Demokrasi Digital
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 2 Senjata Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025, Bisa Juara?
- 5 Rekomendasi HP Android dengan Kamera Ultrawide, Murah dan Terbaik 2025!
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
LIVE REPORT: Jepang vs Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Melihat Kepiawaian Kai, Wasit Sepak Bola Cilik Berusia 9 Tahun di Liga Bali Masters 2025
-
Satu Detik Kick-off Lawan Jepang, Timnas Indonesia Cetak Sejarah
-
6 Mobil Sedan Bekas Murah Juni 2025: Mulai Harga Rp 15 Jutaan, Tua Tapi Tangguh dan Perawatan Mudah!
-
5 Rekomendasi Sunscreen untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Proteksi Maksimal Kurangi Kerutan
Terkini
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi