SuaraSurakarta.id - Pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana alias coach Justin baru-baru ini diwawancarai media asing terkait tragedi Kanjuruhan.
Berdasarkan unggahan video di akun TikTok @akunsantaiaja, coach Justin menceritakan kronologi tragedi di Stadion Kanjuruhan pada media Aljazeera TV.
"Saya baru saja membaca pernyataan Kabid Humas Polda Jatim. Dia mengatakan pada pers bahwa menggunakan gas air mata adalah prosedur operasional standar mereka," buka coach Justin dikutip pada Senin (3/10/2022).
''Disisi lain, FIFA melarang menggunakan gas air mata untuk pertandingan sepak bola," sambungnya.
Baca Juga: 14 Tragedi Terbesar di Stadion Sepak Bola dalam 40 Tahun Terakhir
Lebih lanjut, coach Justin membeberkan tragedi seperti di Kanjuruhan bukan petama kali terjadi di sepak bola Indonesia.
Menurut coach Justin, kerincuhan sepak bola Indonesia biasanya disebabkan provokasi maupun gesekan antar suporter.
"Kali ini tidak ada bentrokan antar penggemar, ini bentrokan antar penggemar dan polisi," ujar coach Justin.
Coach Justin pun menyoroti kelakukan buruk para suporter Indonesia yang kerap turun ke lapangan saat timnya kalah.
Lantas mantan pelatih futsal Timnas Indonesia ini berhadap kepada FIFA agar bisa terlibat dalam menyelesaikan tragedi di Kanjuruhan.
Baca Juga: Said Didu ke Mahfud MD Soal Tragedi Kanjuruhan: Pembelaan Bapak Kepada Polisi Sudah Lebih dari Cukup
"Adanya kejadian ini mungkin FIFA bisa bertindak. Bukan melarang sepak bola Indonesia, tapi bekerja sama membimbing federasi kami dengan langkah-langkah keamanan yang tepat," harapnya.
Selain itu, coach Justin meminta PSSI berbenah diri serta hentikan seluruh pertandingan sampai menemukan solusi terhadap tragedi Kanjuruhan.
"Jika tidak menemukan solusi yang tepat, konsultasikan dengan FIFA atau AFC. Karena setiap itu terjadi kita lupa setelah satu-dua minggu. Tapi sekarang jumlahnya sangat banyak," tegasnya.
"Lebih baik kami tidak bermain sepak bola daripada setiap saat ada korban jiwa diantara para pendukung," pungkasnya.
Seperti diketahui berdasarkan data terakhir tercatat bahwa korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur sebanyak 125 orang, termasuk sebanyak 323 orang mengalami luka.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi