SuaraSurakarta.id - Jembatan sasak yang baru di berada di Kampung Ngepung, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo yang menghubungkan Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo rusak saat hujan deras turun, Kamis (28/9/2022).
Padahal jembatan sasak tersebut baru selesai dibuat oleh warga Sangkrah dan Gadingan. Bahkan baru setengah hari dibuka untuk penyeberangan warga dampak dari ditutupnya jembatan Mojo dan Jurug.
Dari pantauan di lapangan jembatan sasak sudah tidak lagi utuh. Bambu-bambu yang dipakai sebagai penyangga jembatan berserakan di sungai Bengawan Solo. Drum-drum yang dipakai jembatan sasak juga mengambang.
Beberapa warga tampak memperbaiki jembatan sasak meski aliran Sungai Bengawan Solo deras.
Baca Juga: Jadi Program Andalan Anies, Sekda DKI Akui Sumur Resapan Tak Signifikan Kurangi Banjir
"Baru setengah hari beroperasi, sekitar jam 12 siang sampai sore kemari," ujar Warga Desa Gadingan, Basuki, Jumat, (30/09/2022).
Menurutnya, hujan deras yang turun kemarin malam yang membawa sampah membuat jembatan sasak tersebut rusak dan jebol.
Kalau untuk safety atau keselamatan cukup bagus dan tidak ada masalah.
"Untuk safety bangunan kita jamin. Ini faktor alam sampah menjadi penyebabnya, dari hulunya sana perkotaan kemudian ke sini," paparnya.
Dalam kecelakaan jembatan sasak, tidak ada korban jiwa. Karena ketika hujan deras jembatan sasak ditutup tidak dilewati warga.
Baca Juga: Satu Kampung di Pangandaran Terendam Banjir Setinggi Atap Rumah
"Kita langsung perbaiki, rencana akan diperkokoh lagi. Kita akan belajar dari kegagalan, nanti akan kita kurangi kendala," ungkap dia.
Jembatan sasak di Kampung Ngepung, Sangkrah, Pasar Kliwon ini dibuat dari inisiatif dari warga di Sangkrah dan Gadingan.
Pembuatan jembatan dari bambu ini dampak penutupan Jembatan Mojo dan Jembatan Jurug B.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
-
Mobil Terendam Banjir? Jangan Langsung Nyalakan Mesin
-
Fenomena Super New Moon, 11 Kelurahan di Jakut dan Kepulauan Seribu Berpotensi Terendam Banjir Rob
-
Banjir Pamekasan, 2 Kecamatan Basah Kuyup
-
Tambang Galian C Jadi Biang Kerok Banjir di Sukabumi, Wali Kota Eva Dwiana Angkat Bicara
-
Dianggap Jadi Penyebab Banjir, Rumah Warga di Campang Jaya Dibeli Pemkot Bandar Lampung
Tag
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Kasus Keracunan Massal di Gantiwarno, Bupati Klaten Tetapkan KLB
-
Klaten Geger! 110 Warga Alami Keracunan Massal, Satu Orang Meninggal Dunia
-
Dua Wanita Diamankan Tim Sparta, Diduga Lakukan Penipuan Bermodus Seminar E-Commerce
-
Forkompimda Jatim Sowan Jokowi di Solo, Khofifah Ungkap Hasil Pertemuan