Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 30 September 2022 | 16:21 WIB
Jembatan sasak di di Kampung Ngepung, Sangkrah, Pasar Kliwon yang rusak saat hujan deras turun. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Jembatan sasak yang baru di berada di Kampung Ngepung, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo yang menghubungkan Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo rusak saat hujan deras turun, Kamis (28/9/2022).

Padahal jembatan sasak tersebut baru selesai dibuat oleh warga Sangkrah dan Gadingan. Bahkan baru setengah hari dibuka untuk penyeberangan warga dampak dari ditutupnya jembatan Mojo dan Jurug.

Dari pantauan di lapangan jembatan sasak sudah tidak lagi utuh. Bambu-bambu yang dipakai sebagai penyangga jembatan berserakan di sungai Bengawan Solo. Drum-drum yang dipakai jembatan sasak juga mengambang.

Beberapa warga tampak memperbaiki jembatan sasak meski aliran Sungai Bengawan Solo deras.

Baca Juga: Jadi Program Andalan Anies, Sekda DKI Akui Sumur Resapan Tak Signifikan Kurangi Banjir

"Baru setengah hari beroperasi, sekitar jam 12 siang sampai sore kemari," ujar Warga Desa Gadingan, Basuki, Jumat, (30/09/2022).

Menurutnya, hujan deras yang turun kemarin malam yang membawa sampah membuat jembatan sasak tersebut rusak dan jebol.

Kalau untuk safety atau keselamatan cukup bagus dan tidak ada masalah.

"Untuk safety bangunan kita jamin. Ini faktor alam sampah menjadi penyebabnya, dari hulunya sana perkotaan kemudian ke sini," paparnya.

Dalam kecelakaan jembatan sasak, tidak ada korban jiwa. Karena ketika hujan deras jembatan sasak ditutup tidak dilewati warga. 

Baca Juga: Satu Kampung di Pangandaran Terendam Banjir Setinggi Atap Rumah

"Kita langsung perbaiki, rencana akan diperkokoh lagi. Kita akan belajar dari kegagalan, nanti akan kita kurangi kendala," ungkap dia.

Jembatan sasak di Kampung Ngepung, Sangkrah, Pasar Kliwon ini dibuat dari inisiatif dari warga di Sangkrah dan Gadingan.

Pembuatan jembatan dari bambu ini dampak penutupan Jembatan Mojo dan Jembatan Jurug B. 

Kontributor : Ari Welianto

Load More