Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Kamis, 22 September 2022 | 14:16 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan di Pasar Kebembem, Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (22/9/2022). (Suara.com/Fakhri)

SuaraSurakarta.id - Analis politik Wawan Sobari menduga kalangan yang menyebarkan tabloid tentang ketokohan Anies Baswedan di sejumlah masjid di Kota Malang merupakan simpatisan gubernur Jakarta itu.

Wawan Sobari menyebut selama isi beritanya tidak memfitnah, tidak menjadi masalah serius. Tetapi jika sudah berisi fitnah, tidak akan bagus untuk proses demokrasi menuju pemilu 2024.

Wawan Sobari juga mengatakan jika menilai dari tempat penyebaran tabloid, bisa dikatakan sasaran utamanya kaum muslim dan hal itu bisa dikategorikan juga sebagai bagian dari politik identitas.

“Kalau saya sih sebenarnya konsep politik identitas di Indonesia itu merugikan. Sebenarnya di ilmu politik, konsep politik identitas itu biasa. Contoh di Amerika Serikat saya beridentitas liberal saya konservatif itu biasa-biasa saja. Problemnya mereka dihadapkan pada situasi berhadap-hadapan,” kata Wawan Sobari dalam laporan Beritajatim.

Baca Juga: Bukan Anies Baswedan Apalagi AHY, Aktivis Jaringan Islam Liberal Sebut Tokoh Potensial Pilpres 2024 Ganjar Pranowo

Dampak lain dari penyebaran tabloid itu adalah potensi muncul stigma yang kurang menguntungkan buat Anies.

“Kalau tabloid disebarkan di masjid merugikan Anies karena dia hanya mewakili kalangan Islam. Apalagi kalau nanti dibuat cap-cap seperti dulu dikatakan kadrun itu lebih susah lagi."

"Ini yang tidak sehat dalam demokrasi. Dalam demokrasi identitas boleh saja, tapi jangan sampai menimbulkan pertentangan. Identitas yang baik itu bukan identitas karena etnis maupun agama. Tapi perbedaan identitas orientasi program.”

Wawan Sobari mengatakan tokoh yang akan maju menjadi calon presiden harus mampu merangkul semua golongan.

Baca Juga: Ketua Relawan Ganjar Mania Bela Anies Soal Julukan 'Bapak Politik Identitas', Salahkan Denny Siregar CS

Load More