SuaraSurakarta.id - Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya penguatan literasi bagi generasi muda untuk menghadapi tantangan yang semakin berat di dunia digital.
Firman menilai bahwa saat ini generasi muda sebenarnya sudah mulai terliterasi dengan baik, seiring upaya pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika yang terus menggalakkan berbagai program literasi digital.
Berdasarkan laporan Status Literasi Digital 2021, indeks literasi digital Indonesia pada tahun 2021 berada di level 3,49 dari nilai maksimum 5,00. Angka ini meningkat 0,03 dari tahun 2020 sebesar 3,46.
Namun, peningkatan indeks literasi digital tersebut dirasa masih belum signifikan. Menurut dia, hal itu terjadi lantaran tantangan yang dihadapi masyarakat, khususnya generasi muda saat ini semakin berat.
Baca Juga: 4 Kekurangan Investasi Emas Digital yang Penting Dipahami
"Jadi kalau kita lihat, mungkin bukan soal literasinya yang tidak berhasil, tetapi memang tantangannya yang semakin berat," ucap Firman dikutip dari ANTARA pada Minggu (4/9/2022).
Tantangan berat yang dimaksud Firman adalah godaan untuk melakukan hal-hal menyimpang di media digital demi mengejar nilai ekonomi semata. Seperti menghadirkan konten-konten yang tidak bermutu dan mendidik.
Konten-konten tersebut dibuat hanya untuk menjadi viral sehingga berpeluang mendapatkan adsense.
Godaan nilai ekonomi itu juga dinilai bisa membuat orang gelap mata, seperti menghalalkan hoaks lalu digunakan untuk mengadu domba di media digital, yang dibalik itu semua terdapat nilai ekonominya.
"Jadi walaupun orang sudah terliterasi, tahu soal hoaks, tahu soal hate speech, tahu soal ada larangan judi lewat media digital, ada Undang-Undang ITE, tetapi tawaran-tawaran untuk menyalahgunakan media digital itu juga semakin canggih, nah ini yang menjadi masalahnya," ucap dia.
Baca Juga: Bisa Dijadikan Pertimbangan, Ini 5 Keuntungan Investasi Emas Digital
Untuk itu, Firman menilai perlu adanya penguatan literasi digital kepada generasi muda. Saat ini, media digital hanya dianggap sebagai sarana untuk meningkatkan taraf ekonomi.
Berita Terkait
-
Kolaborasi Datacomm dan Wavenet Percepat Transformasi Digital
-
Tutorial Lengkap Cara Aktivasi MFA ASN Digital Tanpa Eror
-
Saki Hamsat Bramono: Bukan Cuma Jago Kandang, Telkomsel Ingin Jadi Pemain Utama di Regional
-
Rayakan Hari Kartini: 4 Perempuan Tangguh Menjawab Tantangan Era Digital
-
Kumpulan Link DANA Kaget Kamis 17 April 2025, Hari Ini Keberuntunganmu?
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Soal Ijazah Jokowi, Tim Hukum Merah Putih: Tuduhan Roy Suryo Penuhi Unsur Pidana
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita