SuaraSurakarta.id - Munculnya kasus perdana cacar monyet di Indonesia menjadi perhatian serius pemerintah dan kalangan medis atau kesehatan.
Cacar monyet atau monkeypox disebabkan virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Virus dapat ditularkan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi (gigitan atau cakaran) atau pasien yang terkonfirmasi monkeypox.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUI dr. Anindia Larasati, Sp.PD mengatakan vaksin untuk cacar monyet yakni JYNNEOS (Imvamune/Imvanex) diberikan setelah seseorang terpapar penyakit.
Pedoman terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengingatkan orang-orang harus sangat berhati-hati menghindari penyebaran virus ke anggota rumah tangga mereka termasuk hewan peliharaan.
Baca Juga: Kasus Pertama Cacar Monyet di Indonesia Terkonfirmasi, Dinkes DKI Minta Warga Lakukan Ini
Terkait vaksin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan vaksin tidak 100 persen efektif dalam keadaan apa pun.
Orang-orang dapat menurunkan risiko terpapar virus antara lain dengan membatasi kontak dekat dengan orang yang diduga atau dikonfirmasi cacar monyet, atau dengan hewan yang dapat terinfeksi.
Langkah berikutnya, rutin membersihkan dan mendisinfeksi lingkungan yang bisa saja terkontaminasi virus dari seseorang yang menularkan.
Orang-orang yang terkonfirmasi cacar monyet, harus mengisolasi diri dari orang lain sampai semua lapisan kulit baru (setelah lesi muncul) terbentuk karena ini akan menghentikan Anda dari menularkan virus ke orang lain.
Kemudian, hingga pakar kesehatan lebih banyak memahami tentang penularan virus melalui cairan seksual, sebaiknya gunakan kondom sebagai tindakan pencegahan saat melakukan kontak seksual selama 12 minggu setelah pulih.
Baca Juga: Ngeri, Penelitian di Perancis Perkuat Dugaan Cacar Monyet Bisa Menular Meski Tanpa Gejala
Mengutip ABC News, secara global lebih dari 38.000 kasus cacar monyet telah dikonfirmasi, termasuk lebih dari 13.500 kasus di Amerika Serikat, menurut CDC. Sebagian besar kasus yang telah terdeteksi pada gay dan biseksual. Namun, pejabat kesehatan menekankan siapapun dapat tertular virus.
Berita Terkait
-
Waspada! Wabah Mpox di Afrika Tidak Terkendali, 1.100 Orang Tewas
-
Waspada! Cacar Monyet Melonjak di Australia, Total 737 Kasus
-
Monkeypox Merebak di Afrika, Apa Vaksin Mpox Aman untuk Anak?
-
Jumlah Kasus Cacar Monyet di Filipina Naik, Menteri Kesehatan Bilang Begini
-
5 Pertanyaan Seputar Vaksin Mpox: Bisa Dapat di Mana dan Untuk Siapa?
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Kalah di Pilkada Solo versi Quick Count, Ini Ucapan Menyentuh Teguh Prakosa
-
Pagi-pagi Temui Jokowi Usai Menang Pilkada Solo, Respati-Astrid Dapat 'Hadiah' Ini
-
Cerita Jokowi Banjir Telepon dari Pemenang Pilkada Sampai Larut Malam
-
Astrid Widayani Ciptakan Sejarah, Wakil Wali Kota Solo Perempuan Pertama
-
Quick Count Pilkada Sukoharjo: Petahana vs Kotak Kosong Siapa yang Menang? Ini Hasilnya