SuaraSurakarta.id - Untuk Anda calon pengusaha wajib tahu istilah Break Even Point. Break Even Point adalah menentukan keuntungan dan kerugian dalam bisnis Anda.
Break Even Point merupakan salah satu istilah dalam ilmu akuntansi. Istilah lain Break Even Point adalah analisis titik impas.
Break Even Point merupakan sebuah kondisi biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan yang diterima dari hasil penjualan.
Dalam skala besar, Break Even Point berguna untuk menentukan kapasitas produksi perusahaan.
Baca Juga: Aturan Denda Jika Pengusaha Batu Bara tak Penuhi Pasokan Dalam Negeri
Selain itu langkah BEP ini juga berguna untuk membuat bisnis lebih efisien.
Sementara itu dikutip dari tulisan Heru Maruta yang berjudul "Analisis Break Even Point (BEP) Sebagai Dasar Perencanaan Laba Bagi Manajemen" dalam Neliti, BEP merupakan suatu cara untuk mengetahui volume penjualan minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba (dengan kata lain labanya sama dengan nol).
Tujuan analisis titik impas adalah untuk mengetahui tingkat aktivitas di mana pendapatan hasil penjualan sama dengan jumlah semua biaya variabel dan biaya tetapnya.
Sementara apabila suatu perusahaan hanya mempunyai biaya variabel saja, maka tidak akan muncul masalah break even dalam perusahaan tersebut.
Agar lebih jelas, berikut ini penjelasan tentang BEP dari beberapa ahli
Baca Juga: Peserta Pengusaha Muda BRILian yang Lolos Seleksi Akan Diinkubasi selama 14 Minggu
Djarwanto dalam buku Dr. H. Rusdiana, M.M
Break even point adalah suatu keadaan impas, yaitu apabila telah disusun perhitungan laba dan rugi suatu periode tertentu, perusahaan tidak mendapat keuntungan dan tidak menderita rugi
Hansen dkk
BEP merupakan titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol
Demikian penjelasan tentang Break Even Point adalah hal penting dalam perusahaan.
Berita Terkait
-
Jadi Perhatian Serius Prabowo, Ini Daftar 5 Orang Terkaya Indonesia Punya Bisnis Kelapa Sawit!
-
Ayah Harvey Moeis Kerja Apa? Ternyata Profesinya Sementereng Ini, Pantas Bisa Kasih Warisan Rp1 T
-
Wawan Harmawan: Kisah Pengusaha yang Memilih Jalan Politik di Yogyakarta
-
Perputaran Uang Saat Nataru Diprediksi Tembus Rp100 Triliun
-
Pengusaha dan Pemerintah Mau Bentuk UU Ketenagakerjaan Baru
Terpopuler
- Pemecatan Shin Tae-yong Dikaitkan dengan Gibran, Publik: Mending Ganti Wapres
- Ari Lasso Curigai Pemecatan Shin Tae-yong: Erick Thohir Pusing karena Dikelilingi...
- Bukannya Ikut Bahagia, Netizen Malah Sedih Lihat Tasyakuran 7 Bulan Kehamilan Mahalini
- Pesan Ayah ke Baim Wong Soal Paula Verhoeven Sebelum Meninggal: Baik Begini Susah Nyarinya
- Denny Landzaat Blak-blakan Kritik Presiden Indonesia: Saya Ogah Semeja dengan Dia
Pilihan
-
Nilai Tukar Petani di Kaltim Naik Sepanjang 2024, Sektor Perkebunan Jadi Motor Utama
-
Rp 17 Ribu untuk Porsi MBG Pelajar Kaltim, Pengamat: Harusnya di Atas Rp 25 Ribu
-
Pemindahan ASN ke IKN Terhambat, Kemenpan RB Masih Perbarui Data Pegawai
-
Effendi Simbolon Desak Megawati Mundur dari Ketum PDIP, Ini Respons Jokowi
-
Larangan Pertamini dan BBM Eceran di Samarinda: Proses Penertiban Terhambat Administrasi
Terkini
-
Effendi Simbolon Desak Megawati Mundur dari Ketum PDIP, Ini Respons Jokowi
-
Tidak Ada Ruang Negosiasi dengan Kurator Soal Kasus PT Sritex, Wamenaker: Negara Sifatnya Memaksa
-
KPK Didesak Usut Hartanya, Begini Respon Jokowi
-
Wamenaker Datang, Ribuan Buruh PT Sritex Batal Demo di Jakarta
-
Bikin Panik! Ini Detik-detik SPBU Cuplik Sukoharjo Terbakar