SuaraSurakarta.id - Slamet Riyadi merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Kota Solo. Ia adalah salah satu tokoh utama dalam peristiwa serangan umum empat hari di Kota Solo yang berlangsung pada 7-10 Agustus 1949.
Dalam serangan umum empat hari empat malam itu, Slamet Riyadi memimpin langsung pasukan melawan Belanda. Slamet Riyadi memerintahkan pasukannya untuk mengepung Kota Solo dari empat penjuru.
Slamet Riyadi, lahir di daerah Tipes, Serengan, Solo pada 26 Juli 1927. Ia merupakan putra kedua dari pasangan Prawiropralebdo dan Soetati.
Ayahnya merupakan prajurit Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sedangkan ibunya pedagang buah di Pasar Gede Solo.
Meski lahir di Tipes, tapi masa kecil hingga dewasa ada di daerah Jogosuran RT 01 RW 05 Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan.
Rumah kecil itu ditempati Slamet Riyadi saat usia 10 tahun atau tahun 1937.
"Rumah ini adalah tinggalan dari simbah (ayah Slamet Riyadi), yang ditempati Pak Slamet Riyadi sejak umur 10 tahun. Lahirnya itu daerah Tipes lalu pindah sini," terang Keponakan Slamet Riyadi, Siti Sumarti (78) saat ditemui, Rabu (10/8/2022).
Rumah kecil di daeran, Jogosuran, Kelurahan Danukusuman ini dibel ayah Slamet Riyadi. Dulu rumah ini ditempati, orang tua, kakak (Soekati), dan keponakan Slamet Riyadi.
"Rumah ini dibeli simbah saya sejak Pak Slamet Riyadi usia 10 tahun. Pindah ke rumah ini, Pak Slamet langsung tetakan (sunat)," katanya.
Baca Juga: Sambut Kemerdekaan RI, Lawang Salapan Bogor Dibalut Bendera Merah Putih
Rumah ini masih bertahan hingga saat ini masih bertahan, bentuk dan bangunan masih asli seperti dulu baik tembok atau atap.
Rumah ini dibangun pada tahun 1848, hal ini terlihat tulisan yang ada di atas pintu. Bentuk rumahnya itu, seperti rumah Joglo tidak kamar cuma disekat-sekat saja buat kamar dan lantainya tanah.
Di dalam rumah terdapat kayu untuk penyangga. Kayunya itu jati dan masih kokoh.
Ada rumah utama dan bangunan tambahan disebelah timur. Kalau bangunan tambahan itu dibangun pada tahun 1937, total luasnya itu 1.000 meter.
"Ini masih asli semua belum ada yang diganti. Dulu Pak Slamet ada di rumah utama," ujar anak dari kakak Slamet Riyadi ini.
Di dalam rumah terdapat foto Slamet Riyadi waktu masih kecil saat bersama ayah, ibu, dan kakak. Ada juga foto Slamet Riyadi yang sedang duduk sambil tertawa.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Penggugat Mampu Beli Mobil Esemka, PT SMK: Terbukti Kita Berproduksi
-
Penggugat Bawa Mobil Esemka ke PN, Majelis Hakim dan Para Tergugat Lihat Langsung
-
LUX Surakarta: Destinasi Kuliner Baru di Solo yang Wajib Dicoba, Jauh dari Kata Membosankan
-
Diproduksi di Boyolali, Polda Jateng Bekuk Komplotan Pembuat Uang Palsu