Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 04 Agustus 2022 | 20:05 WIB
Warmia saat mengikuti pertandingan cabor atletik di nomor tolak peluru. [Suara.com/Ari Welianto]

"Awalnya itu memang coba-coba karena melihat anak-anak itu latihannya seperti main-main. Awal terjun kejuaraan itu tahun 2012 lalu di Peparnas Riau, sedangkan awal ikut ASEAN Para Games itu tahun 2013 di Myanmar dan turun tiga nomor tapi meraih dua emas dan satu perak," ucap dia.

Medali emas yang diraih ini, diperuntukkan untuk bangsa Indonesia, keluarga, serta masyarakat Kalsel yang telah memberikan dukungan. Selama bertanding di ASEAN Para Games ini, ia mendapat suntikan motivasi, keluarga ada yang datang langsung ke tribun penonton Stadion Manahan Solo.

Warmia mengakui jika persiapan ASEAN Para Games 2022 ini sangat keras dan tidak main-main. Karena setelah Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) itu tidak ada jeda dan langsung lanjut latihan.

"Jika biasanya latihan sehari satu kali, tapi ini dua kali selama delapan bukan. Ngebut pokoknya, kejar target," tegasnya.

Baca Juga: Eddy Gombloh Hembuskan Nafas Terakhirnya di RS Sardjito Yogyakarta

Kontributor : Ari Welianto

Load More