Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 29 Juni 2022 | 18:24 WIB
Seorang penyelamat berdiri di samping sebuah bangunan tempat tinggal yang terkena serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Mykolaiv, Ukraina, 29 Juni 2022. [Layanan Darurat Negara Ukraina/HO via Reuters/as]

SuaraSurakarta.id - Jumlah korban tewas di kalangan warga sipil terus meningkat di Ukraina setelah serangan rudal Rusia menghantam sebuah apartemen di wilayah selatan pada Rabu (29/6/2022).

Pihak berwenang mengatakan sedikitnya tiga orang tewas dalam insiden itu.

Delapan rudal menggempur kota Mykolaiv, Ukraina selatan, termasuk sebuah gedung apartemen, kata Wali Kota Oleksandr Senkevych.

Foto-foto dari Mykolaiv memperlihatkan kepulan asap dari sebuah gedung empat lantai yang bagian atasnya hancur sebagian.

Baca Juga: Pengamat Sorot Lawatan Jokowi ke Ukraina dan Rusia: Kunjungan Tingkat Tinggi

Serangan tersebut terjadi ketika tim penyelamat masih mencari korban yang hilang di sebuah pusat perbelanjaan yang hancur oleh serangan rudal Rusia pada Senin.

Sedikitnya 18 orang tewas dalam peristiwa di kota Kremenchuk, Ukraina tengah, itu.

Ukraine mengatakan Rusia telah membunuh warga sipil secara sengaja ketika menyerang di Kremenchuk.

Rusia mengatakan mal tersebut kosong dan pihaknya membidik gudang penyimpanan senjata yang ada di dekatnya.

"Rudal Rusia menghantam lokasi ini dengan tepat. Secara sengaja Jelas bahwa para pembunuh Rusia menerima koordinat yang tepat," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam video pidato malamnya.

Baca Juga: Ketika Kamera Menangkap Tatapan Mendalam Iriana ke Jokowi di Ukraina

"Mereka ingin membunuh orang sebanyak-banyaknya," katanya.

Pihak berwenang mengatakan sekitar 36 orang masih belum ditemukan di Kremenchuk.

Di Lysychansk, wilayah Luhansk, medan pertempuran penting bagi Rusia untuk merebut daerah industri di Donbas, gubernurnya melaporkan adanya peningkatan aksi militer.

Situasi di sana mirip dengan kota kembarannya, Sievierodonetsk, ketika Rusia mulai merebut satu per satu gedung lebih dari sebulan lalu, kata Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai, Rabu.

Sievierodonetsk jatuh ke tangan Rusia pada Sabtu.

"Rusia menggunakan setiap senjata yang tersedia dan tidak pandang bulu apakah targetnya militer atau bukan sekolah, taman kanak-kanak, lembaga kebudayaan," kata dia di televisi.

"Semuanya dihancurkan. Ini adalah kebijakan bumi hangus," katanya.

Pasukan Rusia berusaha mengepung Lysychansk, kata staf umum angkatan bersenjata Ukraina, Rabu.

Di wilayah Dnipropetrovsk, Gubernur Valentyn Reznychenko mengatakan mayat seorang pria dan seorang wanita telah ditemukan terkubur di bawah reruntuhan kantor perusahaan angkutan yang terhantam rudal Rusia pada Selasa.

Rusia membantah telah mengincar warga sipil selama empat bulan agresi militernya di Ukraina.

PBB mengatakan sedikitnya 4.700 warga sipil tewas sejak invasi Rusia pada 24 Februari. [ANTARA]

Load More