SuaraSurakarta.id - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP, Bambang Wuryanto meminta masyarakat jangan memilih pemimpin dari konten di media sosial (medsos) dan berpengaruh terhadap survei.
Menurutnya, survei itu sifatnya sementara, potret hari ini. Potret hari ini akibat dari persepsi yang diciptakan melalui sosmed.
"Apakah mereka kenal secara pribadi, pasti tidak. Banyak orang yang kenal dan menyukai tokoh itu, apa yang dilakukan di medsos," kata dia saat ditemui di The Sunan Hotel Solo, Selasa (26/4/2022).
Jika melihat aksi di medsos, maka itu mempengaruhi hasil survei yang dilakukan lembaga survei.
Baca Juga: IMF: Ekonomi Asia Terancam Melambat Dampak Perang dan Situasi Industri China
"Survei ini aksi udara, rambatan di medsos juga kuat. Orang yang senang sosmed dan politik ada sekitar 45 juta, inilah yang rambatannya yang diincar," kata dia.
Bambang Pacul, sapaan akrabnya mengatakan jika memilih pemimpin lebih bagus itu harus cek track recordnya. Tokoh itu siapa, sekolahnya di mana dan temannya siapa saja.
Karena dari track record itu memunculkan tiga hal, yakni karakter, kompetensi, dan kapasitas seorang tokoh.
"Orang yang kena sosmed, kemudian memilih atas dasar sosmed, maka akan seperti di Ukraina (Presiden Volodymyr Zelenskyy). Orangnya terlihat tapi saat masalah tidak sigap. Masak kita mau punya presiden kayak gitu," tandasnya.
"Masak kita pilih presiden cuma bikin konten, susah nanti. Ini masalah Republik besar sekali, orang itu butuh pemimpin yang kapasitasnya kuat, kompetensi, dan integritas," jelas dia.
Baca Juga: Gegara Perang Rusia-Ukraina, Babi Hutan di Jerman Bernama Putin Ganti Nama
Menurutnya, orang itu harus berani memilih atas dasar rasionalitas dan track record.
Bambang Pacul enggan menyebut pemimpin yang sering buat konten di medsos. Sehingga membuat track record bagus, seperti makan dipinggir kucing.
Untuk PDIP dalam persiapan Pilpres 2024 nanti tidak akan berpengaruh terhadap survei untuk menentukan calon presiden.
"Persiapan sudah kita lakukan, kita sudah panasi mesin partai. Survei internal sudah dilakukan," ucapnya.
Karena survei yang di publik itu untuk mempengaruhi persepsi publik. Itu biasanya tergantung dari siapa yang pesan survei.
"Saya lebih mempercayai survei internal sendiri. Kalau survei internal kami, PDIP di 26,8 persen pada minggu kedua bula Maret 2022 kemarin," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Peran Krusial Inovasi dalam Visi Bebas Asap PMI: Komitmen untuk Pengurangan Risiko
-
Penceramah Kontroversial Zakir Naik Bakal ke Solo, Wali Kota Ingatkan Hal Ini
-
Believe: Air Mata Haru dan Kobaran Patriotisme Penuhi Solo Bersama Keluarga TNI
-
Empat Pesilat di Sukoharjo Jadi Korban Pembacokan OTK, 2 Motor Dibakar
-
Penceramah Kotroversial Zakir Naik Bakal ke Solo, Ini Respon FKUB hingga Kemenag