SuaraSurakarta.id - Puasa Ramadhan memasuki pekan kedua atau hari ke-15. Namun masyarakat mulai bersiap diri menyambut Hari Raya Idul Fitri 2022.
Salah satunya adalah berbagai makanan ringan yang mulai diburu masyarakat yang nantinya disajikan saat lebaran mendatang.
Meningkatnya permintaan itu juga dialmi penjual kacang mete asal Bulusari, Kabupaten Wonogiri, Novia Lilin Kusumawati (32).
"Permintaan kacang mete memang sudah meningkat dua pekan menjelang Ramadhan sampai lebaran. Apalagi saat ini Covid-19 sudah melandai. Kalau tahun lalu memang sepi," ungkap sosok yang akrab disapa Lilin tersebut saat berbincang dengan Suarasurakarta.id.
Ibu dua anak itu memaparkan, penjualan kacang mete saat Ramadhan dan menjelang lebaran rata-rata mencapai 3-4 kilogram per hari. Kacang mete itu diproduksi salah satu saudaranya yang juga tinggal di Wonogiri.
Dia menyebut, mayoritas para pembeli maupun pelanggannya banyak menyukai mete yang sudah matang. Sebab, ada berbagai rasa yang dia jual mulai bakar, pedas manis, dan kacang mete rasa lainnya.
"Sejauh ini, permintaan paling banyak masih wilayah Soloraya seperti Sragen. Karena saya juga ada pelanggan tetap. Tapi biasanya setiap tahun ada tambahan sampai dua reseller," ucap wanita berparas cantik tersebut.
"Namun kalau permintaan jumlah besar itu biasanya ke luar Jawa seperti Ambon atau Lombok. Pemintaan bisa 10-15 kilogram," paparnya.
Lilin mengungkapkan, harga mete mulai naik tajam mulai awal hingga pertengahan Ramadhan hingga menjelang lebaran.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Bogor Jawa Barat Lengkap dengan Jadwal Sholat Minggu 17 April 2022
"Untuk harga mete hari biasa Rp135 Ribu per kilogram, saat ini mencapai Rp165 Ribu per kilogram untuk yang sudah digoreng. Kalau yang mentah lebih murah," ujar dia.
Tak hanya kacang mete, Lilin juga menjual jajan tingan lainnya seperti kacang almond, tempe keripik benguk, maupun rengginang lewat akun Instagramnya @oleh2bukendil_.
"Tempe keripik benguk biasanya menjelang puasa sampai lebaran selalu ada permintaan. Kalau kacang almond, selain untuk asi booster juga menu jajanan pas lebaran. Itu juga ramai," tutur Lilin yang menjual makanan khas Wonogiri sejak 2019 itu.
Disinggung soal omzet, Lilin menyebut keuntungan selalu fluktuasi beradasarkan kondisi ramai atau tidaknya pemesanan.
"Kalau pas ramai itu bisa sampai Rp450-500 ribu per minggu kalau. Biasanya dua pekan mau lebaran permintaan meningkat. Pasti diminta kirim terus," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Penjelasan Resmi Rosalia Indah Terkait Video Viral Pengemudi: Sanksi Tegas Telah Ditetapkan
-
Gagal Ganti Nama di KTP, Upaya Raja Keraton Solo PB XIV Terganjal Potensi Sengketa
-
10 Wisata Tawangmangu Karanganyar yang Cocok untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025