SuaraSurakarta.id - Orang mungkin mengalami beberapa efek samping setelah menerima suntikan booster mereka, sama halnya seperti usai mendapatkan vaksin dosis primer. Efek ini muncul sebagai cara tubuh untuk mengatakan sedang membangun perlindungan terhadap COVID-19.
Tetapi apakah efeknya sama antara booster dan dosis primer?
Edukator kesehatan, dr. Muhamad Fajri Adda'i menjelaskan, merujuk pada vaksin berbasis mRNA yakni Moderna dan Pfizer, keduanya memiliki Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek simpang yang cukup tinggi seperti demam, tidak enak badan, pegal di lokasi suntikan, meriang.
"Tetapi memang tidak langsung, sekitar 18 jam kemudian," ujar Fajri dikutip dari ANTARA Selasa (12/4/2022).
Berdasarkan pengalamannya, ia mendapatkan booster pertama Moderna pada 6 Agustus lalu. Pada 12 jam pertama belum merasakan reaksi apapun. Tetapi 14 jam usai divaksin, barulah dia merasa sumeng dan panas dingin walau masih bisa ditahan.
"28 jam setelah divaksin tidak tahan, akhirnya minum obat, lumayan. Tangan nyeri-nyeri karena reaksi lokal inflamasi, dikompres dingin lumayan," jelas dia.
Mengetahui efek ini, maka Fajri menyarankan Anda yang akan disuntik vaksin selama Ramadhan bisa memilih waktu malam hari atau menjelang berbuka puasa.
Tetapi bila Anda ingin divaksin saat berpuasa, maka persiapkan tubuh dengan baik antara lain pastikan kondisi fit (sama halnya bila akan divaksin pada malam hari) agar vaksin bisa bekerja optimal membantu meningkatkan kadar antibodi.
Seperti dikutip dari Medical Daily, vaksin booster memiliki bahan atau formulasi yang sama dengan vaksin primer COVID-19 kecuali booster vaksin Moderna yang kandungan vaksinnya hanya setengah dari dosis seri primer sehingga dapat memicu gejala atau efek samping seperti dosis utama.
Baca Juga: Stok Vaksin COVID-19 di Babel Masih Mencukupi Memenuhi Kebutuhan di Bulan Ramadhan
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kebanyakan orang yang mendapat suntikan booster Moderna dan Pfizer mengalami gejala ringan hingga sedang. Sementara efek samping yang serius jarang terjadi.
Efek samping booster yang paling sering dilaporkan antara lain demam, sakit kepala, kelelahan dan nyeri di tempat suntikan.
Obat yang dijual bebas, seperti ibuprofen, aspirin, asetaminofen, atau antihistamin direkomendasikan untuk mengatasi rasa sakit dan ketidaknyamanan setelah disuntik.
Efek samping lain yang mungkin muncul setelah menerima suntikan booster termasuk kemerahan dan pembengkakan di tempat suntikan, kelelahan, kedinginan dan mual.
Para ahli menyarankan Anda untuk minum banyak cairan dan berpakaian nyaman untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat efek samping setelah menerima suntikan.
Dosis booster diperlukan demi memperpanjang perlindungan yang diberikan vaksin untuk waktu lebih lama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Tim Sparta Samapta Polresta Solo Amankan Pelaku Pengrusakan Rumah Warga di Pajang
-
10 Wisata Gratis di Solo yang Buka 24 Jam, Seru Buat Liburan Hemat
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga