Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 12 April 2022 | 04:30 WIB
Emak-emak diduga sebagai provokator kasus pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). [Instagram @h3ll_4ng3ls_reb0rn]

SuaraSurakarta.id - Pegiat media sosial, Ade Armando jadi korban pengeroyokan hingga babak-belur ketika mengikuti aksi di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022).

Tak hanya babak-belur, dosen Universitas Indonesia itu bahkan nyaris ditelanjangi massa aksi sebelum akhirnya dievakuasi petugas kepolisian.

Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) telah menciduk beberapa kelompok yang diduga menjadi pengeroyok pegiat sosial yang juga akademisi Ade Armando.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, pihaknya telah menangkap beberapa kelompok yang diduga menjadi pelaku pengeroyokan terhadap pegiat sosial Ade Armando di kawasan Gedung DPR RI pada Senin (11/4/2022).

Baca Juga: Evakuasi Ade Armando Saat Dikeroyok Massa, Enam Polisi Ikut Terluka

Selain terduga pelaku pengeroyokan, seorang emak-emak juga menjadi public enemy di sejumlah media sosial usai disebut sebagai provokator sebelum aksi bengis itu terjadi.

"Sekalian emak-emak ini angkut bapak-bapak," tulis unggahan akun Instagram @h3ll_4ng3ls_reb0rn.

Beragam komentar membanjiri unggahan tersebut. Tak sedikit yang menyebut jika emak-emak tersebut tinggal diciduk polisi.

"Kandangin biar lebaran di dalam penjara," tulis akun @dwi_***.

"Buntut2nya mewek sambil siapin materai," tulis @andianiu****.

Baca Juga: Sesalkan Penangkapan Pelajar dan Penganiayaan Ade Armando, Amnesty: Usut dan Tindak Tegas Pelaku

"Tangkap saja pembuat rusuh di bulan puasa," tambah @a.miratno****.

"Harus ada tindakan tegas, kasi hukuman setimpal. Provokator pemukulan," timpal @loydear****.

Sementara Fadil Imran memastikan juga akan mendalami siapa saja yang melakukan provokasi, termasuk emak-emak yang memprovokasi massa untuk menganiaya Ade Armando.

Karena dari teriakan itu mengakibatkan penganiayaan dan melukai Ade Armando hingga terkapar.

"Kami pelajari ada orang yang menggerakkan, ada yang memprovokasi," tegas jenderal polisi bintang dua tersebut.

Load More