SuaraSurakarta.id - Politisi PDIP sekaligus Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima meminta kepada umat Kristiani mampu menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, filosofi dan way of life terutama dalam menghadapi konflik sosial yang muncul.
Pancasila saat ini diturunkan dalam pembukaan UUD 45, dalam aturan konstitusi negara kita dengan tujuan agar rumah NKRI kokoh, tidak roboh.
Hal ini disampaikan, Aria Bima dalam Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, di GKJ Manahan Solo, Sabtu (26/3/2022) siang.
Menurutnya, toleransi menjadi satu hal yang tidak bisa dihindarkan. Kebhinekaan menjadi sesuatu yang harus disyukuri dan bukan justru dijadikan perbedaan.
"Saat ini banyak kelompok yang melihat kebhinekaan sebagai kutukan dari Tuhan. Yang mana dengan membuat komunitas homogen dan mengkafirkan kelompok lain termasuk agamanya sendiri," kata Aria Bima jelas Aria Bima dihadapan 100 pendeta anggota BAGKS atau Badan Antar Gereja Kota Solo, Sabtu (26/3/2022).
Dikatakannya, adanya itu banyak konflik sosial yang justru lahir dari dalam satu agama. Ini menjadi tantangan dan tidak justru menjadikan masalah tersebut menjadi narasi politik.
"Kita sangat memiliki naluri kemanusiaan yang tinggi jika dibandingkan dengan perbedaan yang ada," ungkapnya.
Empat pilar, yakni pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah final.
Ajaran dalam Bhinneka Tunggal Ika juga harus dijunjung tinggi oleh seluruh pihak.
Baca Juga: Katai Emak-emak Hanya Menggoreng, Omongan Megawati Disebut Bentuk Perhatian
"Bhinneka Tunggal Ika ini faktanya menjadi satu bangsa. Jadi dasar negara untuk berdiri kokoh," sambungnya.
Sementara itu Heni Prihartoyo mengatakan jika sosialisasi 4 pilar ini melibatkan pendeta di Kota Solo yang tergabung dalam BAGKS.
Ini juga untuk mengajak pendeta mensosialisasikan arti pentingnya Pancasila, NKRI, UUD45 dan Bhineka Tunggal Ika.
"Di tengah isu integrasi melalui media sosial dan isu-isu SARA, diharapkan pendeta bisa memberikan solusi dan menyejukkan jemaatnya," imbuh dia.
Ditambahkan, pendeta bisa berperan memberikan pemahaman ke jemaatnya agar selalu menjunjung perbedaan.
Selain itu juga bisa menggunakan media sosial dengan baik dan menghindari ujaran kebencian dan SARA.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Dari Area Skatepark Solo, Lahir Atlet Skateboard Peraih Medali Emas di SEA Games
-
Polsek Grogol Gelar Rekonstruksi Kasus Kekerasan Bersama Berujung Kematian
-
Geger di Keraton Solo! Gusti Moeng Marah Besar Tak Bisa Masuk Museum, Pintu Digembok Kubu PB XIV
-
Momen Adem PB XIV Hangabehi Salaman dengan Kakaknya, GKR Timoer: Dia Tetap Adik Saya
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah