SuaraSurakarta.id - Amerika Serikat mengajak dunia untuk mengecam Rusia atas invasi militernya ke Ukraina. Hal itu akan disampaikan Presiden Joe Biden pada pidatonya di Polandia.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan berargumen dalam pidatonya di Polandia pada Sabtu bahwa "dunia yang merdeka" menentang invasi Rusia di Ukraina.
Dia juga akan menegaskan adanya persatuan di antara negara-negara ekonomi terbesar untuk menghentikan Presiden Rusia Vladimir Putin, kata Gedung Putih.
Setelah tiga hari menghadiri pertemuan dengan negara-negara sekutu di G7, Dewan Eropa dan NATO, serta mengunjungi pasukan AS di Polandia, Biden akan bertemu Presiden Polandia Andrzej Duda.
Usai terpilih sebagai presiden AS, Biden berjanji untuk memulihkan demokrasi di negaranya dan menyatukan negara-negara demokrasi untuk melawan para autokrat, termasuk Putin dan Presiden China Xi Jinping.
Invasi Putin di Ukraina pada 24 Februari telah menguji janjinya itu dan memicu kemungkinan munculnya Perang Dingin baru, tiga dekade setelah Uni Soviet runtuh.
Biden "akan menyampaikan pidato tentang upaya-upaya bersama dunia yang merdeka untuk mendukung rakyat Ukraina, menuntut tanggung jawab Rusia atas perang brutalnya, dan memperjuangkan masa depan yang didasari prinsip-prinsip demokratis," kata Gedung Putih dalam pernyataannya.
Pidato itu akan disampaikan di Warsawa, Polandia, yang pernah berada di bawah pengaruh Soviet selama empat dekade dan menjadi anggota aliansi pertahanan Pakta Warsawa, seteru NATO.
Polandia kini adalah bekas negara komunis terbesar yang menjadi anggota Uni Eropa (EU) dan NATO, aliansi pertahanan yang dibentuk untuk mengimbangi Uni Soviet.
Baca Juga: Pihak Rusia Sebut Ukraina Tetap Bersikeras Pada Tuntutannya Sehingga Perdamaian Sulit Terjadi
Bangkitnya kelompok sayap kanan di Polandia dalam beberapa tahun terakhir telah memicu konflik dengan EU dan Washington, namun ancaman Rusia di perbatasannya telah menarik negara itu lebih dekat ke Barat.
Terpilihnya Biden membuat canggung pemerintah Polandia yang dikuasai kaum nasionalis, yang telah menjalin hubungan baik dengan pendahulu Biden, Donald Trump.
Namun, dalam ketegangan yang meningkat dengan Rusia sejak 24 Februari, Duda sepertinya berusaha melancarkan hubungan dengan Washington.
Pada Desember, dia memveto undang-undang yang menurut para kritikus dibuat untuk membungkam media penyiaran AS yang beroperasi 24 jam di negara itu.
Biden dan Duda akan bertemu secara pribadi dan diperkirakan akan membahas bagaimana mempersenjatai Ukraina dengan jet-jet tempur dan jaminan keamanan lainnya.
Washington, yang berusaha menghindari konflik langsung dengan Rusia, sebelumnya menolak tawaran Polandia yang akan menyerahkan jet-jet tempur MiG-29 buatan Rusia ke pangkalan militer AS di Jerman untuk digunakan angkatan udara Ukraina.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Tim Sparta Amankan Remaja Bawa Sajam di Jalan DI Panjaitan, Begini Kronologinya
-
Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Lama di Solo Dibanding Hadiah Pemerintah, Ada Apa?
-
Diserang Soal Kereta Cepat Rugi Besar, Ini Respon Jokowi
-
Misi Ketua PP Perbasi Munculkan Atlet Basket Timnas dari Kota Bengawan
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus