Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 26 Maret 2022 | 15:17 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) berbincang dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) sebelum pertemuan tingkat tinggi luar biasa di Markas Besar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), di Brussels, Belgia, Kamis (24/3/2022). Pertemuan tingkat tinggi luar biasa NATO tersebut membahas soal invasi militer Rusia ke Ukraina. [ANTARA FOTO/REUTERS/Gonzalo Fuentes/wsj]

Terpilihnya Biden membuat canggung pemerintah Polandia yang dikuasai kaum nasionalis, yang telah menjalin hubungan baik dengan pendahulu Biden, Donald Trump.

Namun, dalam ketegangan yang meningkat dengan Rusia sejak 24 Februari, Duda sepertinya berusaha melancarkan hubungan dengan Washington.

Pada Desember, dia memveto undang-undang yang menurut para kritikus dibuat untuk membungkam media penyiaran AS yang beroperasi 24 jam di negara itu.

Biden dan Duda akan bertemu secara pribadi dan diperkirakan akan membahas bagaimana mempersenjatai Ukraina dengan jet-jet tempur dan jaminan keamanan lainnya.

Baca Juga: Pihak Rusia Sebut Ukraina Tetap Bersikeras Pada Tuntutannya Sehingga Perdamaian Sulit Terjadi

Washington, yang berusaha menghindari konflik langsung dengan Rusia, sebelumnya menolak tawaran Polandia yang akan menyerahkan jet-jet tempur MiG-29 buatan Rusia ke pangkalan militer AS di Jerman untuk digunakan angkatan udara Ukraina.

Polandia sekarang ingin mempercepat pembelian rudal Patriot, jet tempur F35, dan tank dari AS untuk militernya sendiri, dan mencari jaminan atas komitmen NATO untuk membela anggotanya.

"Yang paling penting, kami ingin jaminan pasti yang diberikan Amerika Serikat dalam kerangka aliansi," kata kepala Biro Keamanan Polandia Pawel Soloch, Jumat (25/3).

"Terutama di sini, di Polandia dan negara-negara sekawasan. Jika ada serangan ke Polandia, Amerika Serikat akan membela Polandia," katanya.
[ANTARA]

Baca Juga: DPR Minta Menlu RI Tetap Undang Presiden Putin ke G20, Semoga Jadi Sarana Cari Solusi Perdamaian

Load More