Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 18 Maret 2022 | 19:54 WIB
Kapolres AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, bersama Satgas Pangan Kabupaten Sukoharjo melaksanakan pemantauan minyak kepada distributor di CV Inad Mandiri, Jumat (18/3/2022). [Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Pemerintah pusat telah mencabut kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng.

Keputusan itu berdampak pada naiknya harga minyak goreng, karena tidak lagi disubsidi oleh pemerintah.

Meski demikian, distributor minyak goreng di Kabupaten Sukoharjo juga menjerit berkait kelangkaan barang yang terjadi selama dua bulan terakhir.

Konsultan lapangan marketing CV Inad yang bergerak dalam distributor minyak goreng, Sholahuddin mengaku permah tidak mendapat pasokan minyak goreng selama dua bulan. 

Baca Juga: Tidak Ingin Kembali Langka, Pemerintah Tingkatkan Pengawasan Peredaran Minyak Goreng Curah

"Saya terakhir mendapat pasokan seminggu ini sekitar satu muatan yaitu kurang lebih 10 ton dengan kita kemas 1.000 karton per asumsi satu kemasan 1 liter minyak goreng. Sampai hari ini dari masing masing distributor lain juga belum ada tembusan harga baru," kata Sholahuddin, Jumat (18/3/2022).

Selain itu dirinya juga menjelaskan hingga kini mereka masih terkendala mengenai harga eceran tertinggi.

"Kalau saat ini kita terkendala disitu, harga belinya yang baru berapa, sementara untuk melepasnya kita juga masih kerepotan," paparnya.

Sholahudin mengaku selama ini dirinya mengikuti harga dari produsen. Namun  saat ini juga belum mendapatkan harga patokan, dirinya sebagai pedagang pun juga masih kebingungan. 

"Kalau dari kita mengikuti dari produsen. Mereka ada barang minyak goreng, kita bisa jualan, tapi kalau mereka enggak ada barang ya kita otomatis enggak bisa kerja," jelasnya.

Baca Juga: Ada Mafia Minyak Goreng, Menko Airlangga Hartarto: Tangkap Saja!

Namun demikian, meski sudah mendapat pasokan lagi namun masih terkendala dengan harga, yang saat ini masih belum dirinya dapatkan informasi untuk harga eceran tertinggi minyak goreng.

Sementara itu, Kapolres AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, bersama Satgas Pangan Kabupaten Sukoharjo melaksanakan pemantauan minyak kepada distributor di CV Inad Mandiri.

“Hari ini kita laksanakan pemantauan minyak di CV Inad Mandiri, dimana CV ini mendapat pasokan sebanyak 10 ton minyak,” ungkap Kapolres.

Kapolres mengatakan, bahwa dalam pasokan minyak yang didapat CV Inad Mandiri tersebut belum mendapatkan harga. 

“Karena dari pihak produsenpun belum menentukan harga, sehingga dari pihak distributor belum bisa menentukan harga jualnya. Jadi nanti setelah mendapatkan harga jualnya akan segera dilepas ke pasaran,” tambahnya.

Kontributor : Budi Kusumo

Load More