SuaraSurakarta.id - Kamboja pada Kamis (17/3/2022) mencabut persyaratan tes COVID-19 bagi pengunjung dari luar negeri.
Hal itu diungkapkan oleh para pejabat setempat. Kebijakan itu diterbitkan saat negara tersebut mendahului sebagian besar tetangganya dengan melonggarkan pembatasan guna menggenjot lebih banyak investasi dan pariwisata.
Negara Asia Tenggara itu telah memvaksin 92,31 persen dari 16 juta penduduknya terhadap COVID-19, salah satu tingkat vaksinasi tertinggi di wilayah itu, menurut data resmi.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengatakan aturan baru itu akan dimulai pada Kamis dan akan membantu meningkatkan pariwisata dan bisnis.
“Sekarang saatnya untuk membuka ekonomi dengan belajar bagaimana hidup berdampingan dengan COVID,” kata Hun Sen dalam pidatonya.
Pengunjung asing masih harus divaksin lengkap dan mereka yang tidak bisa menunjukkan bukti vaksinasi harus tetap dikarantina selama 14 hari setelah kedatangan.
Bahkan dengan penghapusan kewajiban tes, otoritas meminta pengunjung untuk menjalani tes sendiri.
“Kementerian Kesehatan akan meminta seluruh pelancong bahwa mereka seharusnya melakukan tes cepat,” kata Menteri Kesehatan Mam Bunheng dalam keterangannya.
Pihak berwenang juga berencana untuk memulai kembali menerbitkan visa kedatangan, yang ditangguhkan selama pandemi, meskipun pernyataan dari Kemenkes tidak mengonfirmasi kapan kebijakan itu akan dimulai.
Baca Juga: Turunkan Tingkat Kematian, Hong Kong Gunakan Obat COVID-19 Paxlovid
Kamboja, yang melaporkan 140 infeksi baru COVID-19 pada Rabu (16/3), telah mencatat total 3.049 kematian akibat virus itu.
Kedatangan internasional anjlok hingga 113.000 atau turun 90,6 persen dalam tujuh bulan pertama 2021, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kata Bank Dunia.
Demikian pula, tarif masuk yang terkumpul dari kompleks candi terkenal Angkor Wat anjlok 98,7 persen menjadi 236.000 dolar AS (Rp3,3 miliar) selama periode tersebut.
Pariwisata menyumbang dua juta pekerjaan dan berkontribusi satu per empat dari produk domestik bruto (PDB) negara itu sebelum pandemi, kata Bank Dunia.
[ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Keraton Solo Terbelah, Peringatan 40 Hari Wafatnya PB XIII Digelar Dua Kubu di Hari Berbeda
-
Kejari Solo Selidiki Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI, Periksa 30 Saksi dan Sita Rp320 Juta
-
Bajaj Maxride Gelar Audiensi dengan Dinas Perhubungan Kota Solo dan Paparkan Manfaat Sosial
-
4 Link Spesial Saldo DANA Kaget, Peluang dapat Rp129 Ribu Hari Ini
-
Wisuda STT Warga Surakarta 2025: Lulusan Diminta Berani Berinovasi dan Berjejaring