SuaraSurakarta.id - Malam Nisfu Syaban atau malam pertengahan di bulan Syaban merupakan salah satu waktu istimewa dalam Islam.
Sebagai malam istimewa, tentu memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah pengampunan dosa bagi orang-orang mukmin.
Menyadur dari NU Online, malam Nisfu Syaban juga disebut sebagai lailatul maghfirah (malam pengampunan).
Ada beberapa hadits yang mendasari penjelasan ini, salah satunya adalah sabda Rasulullah saw berikut:
Baca Juga: 6 Keistimewaan Nisfu Syaban, Malam Dibukanya Pintu Surga hingga Penghapusan Dosa
Artinya: “Allah memandang semua makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya‘ban kemudian mengampuni dosa mereka kecuali dosa musyrik dan dosa kemunafikan yang menyebabkan perpecahan.” (HR Imam At-Thabrani dan Ibnu Hibban dari Mu‘adz bin Jabal).
Hadits di atas menjelaskan bahwa malam Nisfu Sya’ban merupakan malam pengampunan dosa, sehingga pada malam tersebut juga Allah Swt menganjurkan banyak anjuran amal sunah seperti shalat dan memperbanyak doa. Hanya saja, hadits di atas juga menjelaskan ada dua dosa yang tidak diampuni yaitu perbuatan musyrik (menyekutukan Allah) dan perbuatan munafik yang menyebabkan perpecahan.
Walaupun kualitas hadits di atas dha’if (lemah), namun masih tetap bisa diamalkan karena terkait dengan fadhâilul a’mâl. Kedha’ifannya juga tidak terlalu parah. Hal ini merupakan pendapat mayoritas ulama hadits sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Taqrîb-nya.
Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, dosa-dosa yang tergolong sebagai dosa besar juga tidak akan diampuni pada malam-malam pengampunan dosa seperti di malam Nisfu Sya‘ban dan juga malam-malam pengampunan yang lain.
Selain itu, lanjut Sayyid Muhammad, dosa-dosa seperti ini adalah dosa-dosa yang patut dijauhi baik di malam yang penuh ampunan seperti nisfu Sya‘ban, bulan Ramadhan, asyhurul hurum, serta malam-malam ampunan yang lain.
Baca Juga: Lagi Viral Malam Nisfu Sya'ban, Ini Penjelasan dan Keutamaannya Menurut Rasulullah
Hal ini berdasarkan hadits riwayat Bukhari, Tirmidzi, dan An-Nasa’i dari Ibnu Mas‘ud yang artinya: “Abdullah bin Mas’ud bertanya, ‘Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling berat?’ Kemudian Rasulullah menjawab, ‘menjadikan suatu hal sebagai persamaan dari Allah yang telah menciptakanmu (syirik).’ Kemudian Abdullah berkata, ‘Apalagi wahai Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Membunuh orang tuamu karena engkau takut dia makan bersamamu.’ Abdullah bertanya lagi, ‘Kemudian apalagi wahai Rasul?’ ‘Kamu berzina dengan istri tetanggamu.”
Berita Terkait
-
Malam Nisfu Syaban, Keutamaan Malam Mulia: Penghapusan Dosa, Malam Diterima Amalan dan Doa
-
Malam Nisfu Syaban Malam yang Istimewa, Berikut Doa yang Dibaca Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani di Malam Penuh Ampunan Itu
-
Ini Doa Khusus yang Dipanjatkan Syekh Abdul Qadir Al-Jilani saat Menyambut Malam Nisfu Syaban
Terpopuler
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- Roy Suryo Datangi Lokasi Pasar Pramuka, Ditemukan Banyak Pemberitahuan soal Ijazah
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Eropa Rp 100 Jutaan, Desain Elegan dan Menawan
- Kontras Persiapan Timnas Indonesia dan Malaysia Jelang Piala AFF U-23, Merah Putih Tanpa Uji Coba
- Bingung Pilih Parfum Tahan Lama di Cuaca Panas? Ini Rekomendasi Terbaiknya
Pilihan
-
Sempat Molor, Revisi Permendag Nomor 8 Akhirnya Terbit
-
Ada Evaluasi, Ini 52 BUMN yang Dilarang Danantara Rombak Jajaran Direksi
-
Siapa Patricio Matricardi? Pemain Berbandrol Rp6 M yang Dirumorkan ke Persib
-
5 Mobil Lawas Rp30 Jutaan: Barang Sejuta Kenangan, Performa Tak Lekang Jaman
-
Kejanggalan Status Kewarganegaraan Mees Hilgers, Media Belanda Ungkap Hal Mengejutkan
Terkini
-
Ahmad Luthfi: Soloraya Great Sale 2025 Lumbung Ekonomi Regional
-
Digelar Sebulan Penuh, Ahmad Luthfi Target Perputaran Ekonomi Soloraya Great Sale Rp 10 Triliun
-
Koperasi Tipu-tipu Milik Kepala SMA di Solo, Kerugian Sekitar Rp 1 Miliar
-
Seleksi Advokat Diperketat, Peradi Solo Ungkap Tunjuan Utamannya
-
65,6 Gram Tembakau Gorila Disita, Polres Sukoharjo Amankan Dua Orang Berstatus Pelajar