Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 15 Maret 2022 | 15:33 WIB
Rumah Kuno di Kampung Batik Laweyan Solo yang Dibangun Tahun 1758. [Suara.com/Ari Welianto]

Dulu rumah ini ditempati oleh simbah dan keturunannya, sebelum juga sudah. Simbah Martodinomo itu punya 10 anak dan awalnya di sini semua, lalu menikah dan punya rumah pindah, ada juga yang sudah menikah dan tinggal di sini karena belum punya rumah sendiri.

"Dulu ramai sekali, sering buat kumpul keluar besar. Saya dari lahir di sini dan sangat mengesankan serta banyak pengalaman," tandas dia.

Ada Bunker

Dulu di rumah ada bunker dan mungkin kebanyakan rumah di Kampung Batik Laweyan miliki bunker.

Baca Juga: Dilarang Dampingi Presiden Jokowi Saat Kunker, Wakil Wali Kota Solo Kecewa dan Bakal Lapor Gibran

Bunker ada di bagian rumah gandok dengan ukuran 5 x 20 meter. Waktu zaman Belanda, kalau tentara Belanda datang pada sembunyi di bunker. 

"Dulu ada bunker, tapi sudah ditutup. Di sini dulu jadi kampung perjuangan, jari hampir kebanyakan rumah punya bunker. Dulu ada rumah yang dibom oleh Belanda," terang dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More