SuaraSurakarta.id - Invasi militer Rusia ke Ukraina dikecam banyak negara. Namun demikian, Pemerintah Indonesia belum menyatakan secara terbuka untuk mendukung Rusia atau Ukraina.
Duta Besar Ukraina Untuk Indonesia Vasyl Hamianin terus melakukan negosiasi untuk mendapatkan dukungan Indonesia.
Memakai peci, Vasyl Hamianin pun berkunjung ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk meminta dukungan dalam upaya menghentikan invasi Rusia ke negaranya yang saat ini masih terus berkecamuk.
"Saya sangat berharap masyarakat Indonesia akan mendoakan Ukraina, juga mendoakannya termasuk saudara-saudara muslim (Ukraina). Kami berharap masyarakat di Indonesia mau membantu apapun untuk mencegah bencana kemanusiaan," ujar Vasyl di Gedung Muhammadiyah, dikutip dari ANTARA Jakarta, Kamis.
Baca Juga: Presiden Ukraina Remehkan Ancaman Rudal Nuklir Rusia: Itu Hanya Gertakan Saja
Dalam pertemuan itu, Vasyl berbincang bersama sejumlah Pimpinan Pusat Muhammadiyah baik secara langsung maupun melalui daring. Ia meminta dukungan doa dan moril agar invasi segera dapat dihentikan karena telah merenggut banyak korban sipil.
Vasyl bercerita kepada pimpinan Muhammadiyah bahwa situasi di Ukraina sangat berbahaya. Saat ini, kata dia, invasi tidak hanya menyasar tentara Ukraina saja, termasuk warga sipil menjadi korban. Bahkan Vasyl menyebut situasinya telah menjadi bencana kemanusiaan.
"Karena akarnya adalah neokolonialisme, yang harus kita akui, Ukraina berencana untuk menjadi bagian dari persatuan baru yang solid, sehingga metode tentara pendudukan penjajah (Rusia) benar-benar kejam dan tidak manusiawi," kata dia.
Di samping itu, ia juga menjelaskan bahwa di Ukraina ada komunitas muslim yang jumlahnya sekitar dua juta orang. Mereka bersama-sama dengan tentara Ukraina demi mempertahankan Tanah Airnya.
Sementara perihal Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih tertahan di Chernihiv dipastikan aman. Mereka akan segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman dalam beberapa hari ke depan.
"Jadi mari kita berdoa dan berharap bahwa mereka akan mencapai tempat yang lebih aman, hari ini atau besok. Jadi, masih dalam perjalanan, tinggal sembilan orang lagi (WNI yang masih tertahan)," kata dia.
Berita Terkait
-
Reporter TV Pro-Putin Tewas Diledakkan Ranjau di Perbatasan Rusia-Ukraina
-
Adab Sambut Salat Idul Fitri, Berhias hingga Pakai Wangi-wangian
-
Promo Alfamart Spesial Idulfitri, Dapatkan Minyak Goreng dengan Harga Murah
-
Temui Pramono, Petinggi Muhammadiyah Curhat Mau Bangun Kampus Baru di Jakbar
-
Serangan Drone Rusia Hantam Kampung Halaman Zelenskiy Usai Negosiasi Damai
Tag
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Solo Tertibkan Parkir Liar, 6 Mobil Kena Tindak Tegas di Pasar Gede
-
Pasca-Lebaran 2025, Ekonomi RI Diprediksi Pulih Berkat Stabilitas Harga Pangan
-
Bantolo, Tirto, Maruto: Nama Indah untuk 3 Bayi Harimau Benggala di Solo Safari
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Momen Gibran Bagi-bagi THR ke Anak-anak di Rumah Jokowi, Warga Datang dari Malang