SuaraSurakarta.id - Presiden Joko Widodo diminta untuk bijak dalam mengemban jabatan sebagai orang nomor satu di Indonesia. Jabatan dua periode memimpin Indonesia dianggap sudah cukup untuk mantan wali kota solo itu.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengatakan Presiden Jokowi cukup menjabat sebagai kepala negara RI selama dua periode dan menjadi Bapak Bangsa.
"(Presiden Jokowi) Cukup dua periode, jadilah Bapak Bangsa," kata Sunanto dikutip dari ANTARA di Ratu Convention Center (RCC) Kota Jambi, Jumat (4/3/2022).
Sunanto, yang akrab disapa Cak Nanto, mengatakan dengan pemenuhan jabatan presiden selama dua periode itu, maka Jokowi memberikan ruang dan kesempatan besar kepada siapa saja yang memiliki kualitas untuk menjadi pemimpin.
"Pemuda Muhammadiyah juga ingin terus berkontribusi membangun bangsa. Kami akan selalu mendistribusikan kader terbaik," tambahnya.
Tanwir Pemuda Muhammadiyah II Tahun 2022 mengangkat tema "Gerakan Pemuda Negarawan", yang menjadi nilai tepat untuk melahirkan pemuda-pemuda calon negarawan.
Sunanto mengatakan Muhammdiyah merupakan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam yang terbuka, dan siap berkolaborasi dalam gerakan untuk pencerahan.
"Jangan pernah ragukan kecintaan Pemuda Muhammadiyah terhadap bangsa dan negara ini," tukasnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo, saat membuka Tanwir II Pemuda Muhammadiyah melalui konferensi video, mengajak Pemuda Muhammadiyah untuk bersama-sama membangun pondasi Indonesia masa depan.
"Dengan semangat amar ma'ruf nahi mungkar, mari bersama-sama kita membangun fondasi Indonesia masa depan," kata Presiden.
Jokowi juga meminta Pemuda Muhammadiyah menyiapkan kader yang mampu beradaptasi dengan segala tantangan. Selain itu, Jokowi berharap Pemuda Muhammadiyah menjadi garda terdepan dalam perubahan.
"Pemuda Muhammadiyah harus menjadi pionir dalam mewujudkan Indonesia maju," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan penanganan dampak pandemi COVID-19 merupakan tantangan besar bagi bangsa Indonesia untuk terus mewujudkan cita-cita Indonesia maju.
"Pandemi tidak boleh menghentikan langkah kita. Kita harus mampu keluar dari negara berpenghasilan menengah," tegas Presiden.
Dia juga mengajak semua pihak bekerja keras mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara lain, baik di bidang infrastruktur, industri, pangan, digital, maupun sumber daya manusia (SDM).
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Kapok! ASN Pemkot Solo Pelaku Pelecehan Seksual Kini Jadi Petugas Kebersihan
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak