SuaraSurakarta.id - Perang Rusa-Ukraina akan berdampak terhadap ekonomi di dunia. Terbaru sang penguasa Rusia melarang penduduknya untuk melakukan trasaksi ke luar negeri.
Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan larangan pinjaman valuta asing dan transfer oleh warga Rusia ke luar negeri sebagai pembalasan atas sanksi ekonomi yang dikenakan Barat kepada Moskow.
Presiden Rusia itu juga menandatangani undang-undang yang memerintahkan seluruh perusahaan pengekspor untuk menjual 80 persen dari pendapatan devisa mereka yang dibuat sejak 1 Januari di pasar, demikian diumumkan Kremlin pada Senin (Selasa pagi WIB).
Larangan itu dilakukan Moskow setelah Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan bahwa Inggris akan mengunci Sberbank Rusia dari kliring sterling dan menjatuhkan sanksi pada tiga bank lain. Liz Truss juga mengatakan bahwa akan ada pembekuan aset penuh pada pemberi pinjaman Rusia dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: FIFA Coret Rusia dari Piala Dunia Qatar 2022
Pemerintah Inggris juga meminta warganya untuk tidak melakukan semua perjalanan ke Rusia dan memerintahkan otoritas pelabuhan di negara itu untuk melarang kapal apa pun milik Rusia guna meningkatkan tekanan terhadap Moskow.
Mata uang Rubel Rusia jatuh tajam pada perdagangan Senin pagi. Bank Sentral Rusia menaikkan lebih dari dua kali lipat suku bunga utamanya menjadi 20 persen sebagai langkah darurat setelah Barat memberlakukan sanksi ekonomi lebih lanjut selama akhir pekan.
Ini termasuk keputusan Barat untuk membekukan cadangan mata uang utama Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sanksi Barat ini berpotensi menghancurkan stabilitas keuangan negara itu.
Katya, warga Kota Moskow, mengatakan kepada The Independent: “Kartu bank Rusia saya tidak berfungsi lagi. Saya juga ingin menukar rubel yang saya miliki dengan uang tunai, tetapi nilai tukarnya sangat buruk sehingga tidak ada gunanya”, kata Katya seperti dikutip Reuters.
[ANTARA]
Baca Juga: Uni Eropa dan Amerika Serikat Beri Sanksi ke Rusia, Volvo Cars Tangguhkan Pengiriman Mobil
Berita Terkait
-
Reporter TV Pro-Putin Tewas Diledakkan Ranjau di Perbatasan Rusia-Ukraina
-
Serangan Drone Rusia Hantam Kampung Halaman Zelenskiy Usai Negosiasi Damai
-
Gedung Putih Klaim Kesepakatan dengan Rusia dan Ukraina, Zelensky: Moskow Berbohong!
-
Kesepakatan Mengejutkan: AS dan Rusia Berdamai di Laut Hitam! Apa Artinya?
-
Zelenskyy Buka Pintu: Negara Lain Bisa Ikut Pantau Kesepakatan AS-Ukraina
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Hasil Liga Thailand: Bangkok United Menang Berkat Aksi Pratama Arhan
-
Prediksi Madura United vs Persija Jakarta: Jaminan Duel Panas Usai Lebaran!
-
Persib Bandung Menuju Back to Back Juara BRI Liga 1, Ini Jadwal Lengkap di Bulan April
-
Bocoran dari FC Dallas, Maarten Paes Bisa Tampil Lawan China
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
Terkini
-
Drama Pemudik di Sukoharjo: Perempuan Mengamuk Tolak Kembali ke Tangerang, Begini Kisahnya
-
Kecelakaan Beruntun di Karanganyar: Truk vs 2 Mobil dan Motor, Begini Kronologinya
-
Kabar Gembira dari Boyolali: Harga Bahan Pokok Stabil Usai Lebaran
-
Kisah Perjalanan Kembali: Pemudik Solo Raya Ikuti Program Balik Gratis Kemenhub
-
One Way dan Contraflow Kunci Kelancaran Arus Balik Lebaran 2025