SuaraSurakarta.id - Dua tersangka pembunuh Galau Wahyu Utama (19), mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember, ditangkap di Bali pada Senin (21/2/2022), dini hari.
Pengungkapan kasus pembunuhan pada Februari 2013 itu menemui jalan buntu selama bertahun-tahun.
Sembilan tahun yang lalu, kedua tersangka, ARH dan MR, berpura-pura ingin membeli rumah di Jalan Raden Patah, Jember, milik Suwono seorang perajin tas asal Tanggulangin, Sidoarjo.
ARH (33) berasal dari Desa Jelbuk, Kecamatan Jelbuk, dan MR (35) dari Desa Kamal, Kecamatan Arjasa.
Suwono yang berada di Sidoarjo mewakilkan urusan proses jual beli rumah kepada Galau yang tinggal di Jember.
Sebelum pertemuan dengan dua tersangka, Galau memberitahu ibu dan bapaknya bahwa dia akan pulang terlambat karena akan bertemu calon pembeli rumah terlebih dahulu.
Setelah selesai kuliah, Galau mengendarai mobil Honda Jazz untuk menemui ARH dan MR.
Melihat Galau datang dengan mobil Jazz, kedua tersangka mengaku hanya orang suruhan dan mereka mengajak Galau bertemu bos mereka yang akan membeli rumah.
“Korban diajak berputar-putar oleh pelaku. ARH yang duduk di bangku belakang mobil mencekik korban, dan pelaku MR yang duduk di sebelah korban memegangi tangan dan kakinya,” kata Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Hery Purnomo, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga: Dosen Universitas Jember Tewas Kecelakaan
Atas ide ARH, jenazah Galau kemudian dibawa ke senbuah lahan kosong di Jalan Muhammad Yamin dan di sana, jenazah itu dibakar untuk menghilangkan jejak.
“Jenazah korban disiram bensin dan dibakar,” kata Hery.
Kasus dilaporkan kepada polisi dan polisi membuka penyelidikan.
Selama bertahun-tahun, polisi kesulitan mengungkapnya.
Sampai kemudian polisi menemukan petunjuk baru. Dua tersangka itu dibekuk di Bali.
“Ada beberapa bukti baru yang didapatkan yang tidak bisa kami sampaikan, yang membuat terang perkara ini,” katanya.
Berita Terkait
-
Mahasiswa UNEJ Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Gedung Kampus, Tinggalkan Pesan 'Selamat Tinggal'
-
Tim PPK Ormawa HMPWK UNEJ Dorong Desa Tegalwangi Jadi Desa Wirausaha
-
Salut! Sinergi Tim PPK Ormawa Unej dan Pemkab Jember pada Sosialisasi Rumah Peduli Iklim
-
Tim PPK Ormawa HMTL UNEJ Gelar Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme di Balai Desa Kemuning Lor
-
Strategi Drama Politik PDIP Disebut Pengamat Mewarnai Pencalonan Ganjar Pranowo Sebagai Presiden
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Usai Keracunan, Para Siswa SMPN 1 Tawangmangu Tak Takut Santap MBG Lagi
-
Aset Mantan Bos PT Sritex Disita Kejagung, Lurah di Solo Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Potensi Konflik Horizontal, Kelompok Pengemudi Becak Tolak Tegas Bajaj di Solo
-
Hemat Sekarang! Gojek Pangkas Biaya Mobilitas, Warga 4 Kota Ini Lebih Mudah Bepergian
-
Ahmad Luthfi Percepat Recovery dan Bangun Sarpras Darurat Pascakebakaran Pasar Wonogiri