SuaraSurakarta.id - Gibran Rakabuming Raka bakal genap setahun menjadi Wali Kota Solo, 26 Februari mendatang.
Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kota Solo pun menagih janji lompatan Mas Wali bersama wakilnya, Teguh Praksosa.
Dalam rilis yang diterima, Ketua DPD PKS Kota Solo, Daryono menjelaskan pihaknya menyoroti beberapa poin capaian terkait kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka.
"Beberapa capaian ini dilihat dari janji kampanye yang disampaikan pada Pilkada di akhir tahun 2020 dengan membandingkan capaian yang diraih dalam satu tahun saat ini," ungkap Daryono dalam rilis tersebut, Kamis (24/2/2022).
DPD PKS Solo, lanjutnya, mengapresiasi capaian Mas Wali yang dinilai sudah baik seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Solo pada tahun 2021 sebesar 82,62 naik sedikit dibandingkan tahun 2020 sebesar 82,21, berdasarkan data BPS Kota Surakarta tahun lalu.
Kedua, PKS Kota Solo mengapresiasi pembangunan mercusuar Kota Solo seperti Pembangunan rel layang (elevated rail) di Simpang Joglo, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo.
Meski demikianm DPD PKS Kota Solo juga memberikan beberapa poin catatan yang belum tercapai dari kepemimpinan Mas Wali.
Mulai capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2021 menurun dibandingkan pada tahun 2020. Capaian PAD pada tahun 2020 sebesar Rp475 miliar dan saat ini capaian PAD pada tahun 2021 sebesar Rp408 miliar berdasarkan data DJPK Kemenkeu per 22 Februari 2022.
"Padahal, kondisi pandemi sudah berangsur membaik dan mereda," ujar dia.
Kedua, di satu sisi penduduk miskin di Kota Surakarta meningkat dari Tahun 2020 sebesar 9,03% menjadi meningkat di Tahun 2021 menjadi 9,4% atau 48.790 penduduk. Capaian ini menjadikan Kota Solo menempati posisi teratas kemiskinan untuk tingkat kota di Jawa Tengah.
Ketiga, Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik di tahun 2021 baru sekitar 7,60% dari luas wilayah Kota. Padahal target capaian RTH adalah sebesar 20%. Di satu sisi, kebijakan pelepasan tanah milik pemerintah kota terus terjadi dan menjadi tantangan bagi terwujudnya RTH publik di Kota Solo.
Keempat, Gaya Kepemimpinan MAs Wali yang kurang ngemong, sehingga walikota seperti di menara gading. Komunikasi kurang baik dengan stakeholder terkait. Contohnya dalam penataan sentra IKM Gilingan dan gaya komunikasi yang intimidatif seperti meninggalkan mobil dinas di sekolah dan pemecatan secara langsung lurah Gajahan tanpa mekanisme yang bertahap.
Kelima, Masalah Ketertiban Administrasi mengenai Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) pemerintah Kota Surakarta yang sudah diubah nomenklatur dengan Perwali Kota Surakarta baru namun, pembahasan APBD Tahun 2022 masih menggunakan nomenklatur lama.
Beberapa poin catatan ini seharusnya menjadi perhatian agar Pemerintahan Mas Wali Kota Solo ke depan lebih baik lagi.
"Terlebih Mas Wali mempunyai previlege sebagai putra Presiden RI. Semoga bisa mewujudkan janji lompatan yang pernah disampaikan saat masa kampanye dulu," paparnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Duh! Libur Nataru Museum Keraton Solo Masih Digembok
-
10 Tempat Wisata Wonogiri yang Lagi Viral untuk Libur Akhir Tahun 2025
-
7 Angkringan Legendaris di Solo: Murah, Kenyang, dan Penuh Kenangan!
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung