SuaraSurakarta.id - Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi warganya sakit atau sembuh jika yang sakit.
Salah satunya dengan mengalokasikan anggaran untuk membeli obat-obatan. Ini yang dilakukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Pranan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo.
Pemdes Pranan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 juta untuk membeli obat-obatan, seperti Suplemen, Parasetamol, Obat Flu, dan Obat Batuk.
"Sementara anggaran yang kita alokasikan Rp 10 juta untuk membeli obat. Nanti bisa kita tambah, tapi lihat kondisi di lapangan seperti apa dulu," ujar Kepala Desa (Kades) Pranan, Sarjanto, saat dihubungi, Sabtu (19/2/2022).
Obat-obatan dibagikan ke seluruh warga yang sakit lewat teman-teman posyandu yang disebar.
Selama dimonitor pemberian obat-obatan ini sangat efektif, banyak yang sakit mulai berangsur membaik.
"Kita bagikan ke warga yang sakit. Sementara ini hasilnya cukup efektif sekali," katanya.
Adanya pengadaan obat-obatan ini berawal ada warga Desa Pranan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian dilakukan tracing ke kontak erat, ada enam warga di swab PCR ada tiga warga yang positif.
Banyak warga yang menunggu hasil PCR greges-greges, batu, dan pilek, itu dilihat di lapangan sudah ada yang menyebar kemana-mana.
Baca Juga: 3 Efek Samping Vaksin COVID-19 Pfizer dari yang Serius hingga Umum Terjadi
"Tapi kita tidak mengerti, apakah itu positif tenan atau mergo pancaroba. Kalau mau swab itu, satu terkendala masalah teknis agar warga mau dan itu susah," ungkap dia.
Ia pun meminta kader kelurahan untuk melihat secara acak di RT. Dalam satu RT itu dilihat yang punya gejala sakit berapa dan di data.
"Hasilnya itu ternyata luar biasa, ada 476 warga di 16 RT yang sakit. Kita komunikasi dengan desa yang lain juga sama," jelasnya.
Koordinasi bersama teman-teman kader posyandu, bidan desa, pamong, dan Satgas Covid-19 desa pun dilakukan. Hasilnya koordinasi itu disepakati ambil langkah memberikan obat.
"Akhirnya kita mengadakan obat-obatan, kami ingin warga yang sakit sembuh," ucap dia.
"Ini dilakukan juga agar warga yang kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan komorbid tidak ikut kena," papar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamangkunegera Deklarasikan Jadi PB XIV
-
Momen Haru Ribuan Warga Solo Iringi dan Melepas Jenazah PB XIII
-
Jenazah PB XIII Diberangkatkan, Ini Momen Keluarga Gelar Tradisi Brobosan
-
KGPAA Tedjowulan Jadi Raja Sementara Keraton Solo hingga Penerus PB XIII Dinobatkan
-
Kapolri Gelar Pertemuan Tertutup dengan Keluarga Keraton Solo, Bahas Pengamanan Prosesi Pemakaman?