SuaraSurakarta.id - Kota Solo dulu pada masa kekuasaan Hindia Belanda pernah memiliki pabrik es yang terkenal. Pabrik es tersebut bernama Pabrik Es Sari Petojo, di mana lokasi daerah Purwosari Kecamatan Laweyan.
Hanya saja sekarang, bangunan pabrik es Sari Petojo sudah tidak ada. Karena sudah menjadi bangunan semua hotel dan pusat perbelanjaan.
Konon, pabrik es Sari Petojo dibangun sekitar tahun 1888 yang diinisiasi oleh Solosche Ljsen Maatrscappij di Poerwsarweg (Purwosari).
"Belanda mendirikan Pabrik es Sari Petojo pada 1888. Belum ditemukan secara pasti nama Sari Petojo dipakai untuk menamai Pabrik Es Sari Petojo," ujar pemerhati sejarah Solo, KRMT Nuky Mahendranata Nagoro, Rabu (16/2/2022).
Baca Juga: Dituduh Hilangkan Separuh Pulau di Riau, Perusahaan Penambang Pasir Minta Keadilan ke Jokowi
Kanjeng Nuky mengatakan, tidak disebutkan bagaimana mengolah es tanpa listrik. Ini mengingat Solo baru dialiri listrik pada tahun 1902 atas inisiatif Paku Buwono (PB) X dan Mangkunegara VI.
Bersamaan dengan itu, lanjut dia, pengusaha Sie Dhian Ho dan Tuan Watsch ikut mendirikan pabrik es yang lokasinya di Purwosari juga.
"Solo baru dialiri listrik pada 1902. Jadi tidak disebutkan bagaimana mengolah es tanpa listrik," ungkapnya.
Kanjeng Nuky menjelaskan, pada 16 November 1846 di Batavia merapatnya sebuah kapal dari Boston, Amerika. Di mana kapal tersebut mengangkut bongkahan benda layaknya kristal yang mengeluarkan asap.
"Orang-orang Betawi merasa heran merasakan dinginnya sebuah benda yang mirip batu permata yang berasap," katanya.
Baca Juga: 4 Fakta Dorce Gamalama Sakit, Minta Bantuan Jokowi, Hingga Meninggal Dunia
Tidak ada data yang menyebutkan bagaimana benda tersebut bisa sampai ke Batavia dengan masih berwujud bongkahan. Padahal kapal tersebut berangkat dari Boston, Amerika pada 28 Juli 1847.
"Mengacu pada Javasche Courant 3 Februari 1847, Belanda mendatangkan barang mewah ini untuk memenuhi hasrat kesegaran. Karena pada waktu itu di Hindia Belanda merupakan daerah panas," jelas dia.
Di Betawi pabrik es pertama ada di Prapatan tepian Ciliwung. Petrus Blumberger asisten residen Surakarta menyebut Solo sebagai denyut Jawa.
Kemudian orang-orang Belanda berduyun-duyun datang ke Vorstenlanden (daerah kekuasan kerajaan). Karena tergiur bisnis gula dan lain-lain.
Kanjeng Nuky mengatakan setelah kedatangan Jepang pabrik tersebut diubah menjadi Fuji Sokyo Kakusbibi. Pada era kemerdekaan pabrik ini diambil alih Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Sekarang pabrik es tersebut tidak tersisa, hanya rumah dinas yang masih ada. Saat ini sudah menjadi sebuah hotel dan mall.
Uniknya, pembangunan hotel dan mall tahyn 2011 itu sempat memunculkan perseteruan antara mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo dengan Presiden Jokowi yang saat itu masih menjabat Wali Kota Solo.
Saat itu, Bibit Waluyo mengatakan Jokowi sebagai pribadi bodoh karena berani menentang gubernur dalam pembangunan mal di Solo.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
-
Rocky Gerung: Teriakan 'Hidup Jokowi' dari Prabowo Cuma Basa-Basi
-
Presiden Prabowo Teriak 'Hidup Jokowi' saat HUT Gerindra, Langsung Jadi Trending Terlama di X
-
Anies dan Alumni UGM Kompak Hadiri Pengukuhan Wamenkeu Jadi Guru Besar, Keberadaan Jokowi Dicari-cari
-
Warga Ramai Gaungkan Adili Jokowi, Iwan Fals: Emang Dia Salahnya Apa Sih...
-
Rocky Gerung Sebut Pujian Prabowo ke Jokowi Cuma 'Kertas Permen': Pahit di Dalam
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kesatria Bengawan Solo Menang Dramatis, Efri Meldi: Berjuang Sampai Detik Akhir
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
-
Kali Pepe Land Bersama SSB Arseto: Cetak Generasi Pesepak Bola Profesional dari Solo
-
Sambut HUT ke-280 Kota Solo, Ini Rekomendasi Brand Lokal di Tokopedia dan ShopTokopedia
-
Soal Festival Kuliner Cap Go Meh, Kapolresta: Solo Kota Toleran