Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 16 Februari 2022 | 17:35 WIB
Bekas pabrik es Sari Petojo yang sekarang jadi sebuah hotel. [Suara.com/Ari Welianto]

"Mengacu pada Javasche Courant 3 Februari 1847, Belanda mendatangkan barang mewah ini untuk memenuhi hasrat kesegaran. Karena pada waktu itu di Hindia Belanda merupakan daerah panas," jelas dia.

Di Betawi pabrik es pertama ada di Prapatan tepian Ciliwung. Petrus Blumberger asisten residen Surakarta menyebut Solo sebagai denyut Jawa.

Kemudian orang-orang Belanda berduyun-duyun datang ke Vorstenlanden (daerah kekuasan kerajaan). Karena tergiur bisnis gula dan lain-lain. 

Kanjeng Nuky mengatakan setelah kedatangan Jepang pabrik tersebut diubah menjadi Fuji Sokyo Kakusbibi. Pada era kemerdekaan pabrik ini diambil alih Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 

Baca Juga: Dituduh Hilangkan Separuh Pulau di Riau, Perusahaan Penambang Pasir Minta Keadilan ke Jokowi

Sekarang pabrik es tersebut tidak tersisa, hanya rumah dinas yang masih ada. Saat ini sudah menjadi sebuah hotel dan mall.

Uniknya, pembangunan hotel dan mall tahyn 2011 itu sempat memunculkan perseteruan antara mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo dengan Presiden Jokowi yang saat itu masih menjabat Wali Kota Solo.

Saat itu, Bibit Waluyo mengatakan Jokowi sebagai pribadi bodoh karena berani menentang gubernur dalam pembangunan mal di Solo.

Kontributor : Ari Welianto

Baca Juga: 4 Fakta Dorce Gamalama Sakit, Minta Bantuan Jokowi, Hingga Meninggal Dunia

Load More