SuaraSurakarta.id - Sejak masih kecil, Eko Saputra mengalami kelumpuhan. Kakek dan neneknya terpaksa mengikat kedua kaki Eko supaya dia tidak pergi meninggalkan rumah dan membahayakan keselamatannya.
Kedua kaki Eko ke tiang karena dia tergolong super aktif, sering keluar dari rumah dengan cara berguling-guling, misalnya hanya untuk melihat sepeda motor yang lewat.
Eko yang baru berusia 10 tahun tinggal di Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Saat ini, Eko dititipkan di rumah kakek dan nenek di desa lain, sementara ibu ikut suami bekerja.
Baca Juga: Tangan Kaki Diikat dan Mulut Disumpal, Wanita Muda di Medan Lolos dari Penculikan
Kemiskinan membuat keluarga itu tak bisa mengakses ke fasilitas kesehatan yang memadai.
Alas tidur bau ompol
Ernawati (32), ibu dari Eko, masih ingat hari-hari sebelum anaknya mengalami kelumpuhan.
Awalnya, Eko kejang-kejang dan suhu badannya panas. "Akhirnya dia lumpuh," kata Ernawati.
Menurut informasi, yang dialami Eko adalah polio. Dia tidak mampu berdiri, tidak bisa dengan baik sampai tak sanggup berjalan dengan kakinya.
Baca Juga: Tangan dan Kaki Diikat Ban Bekas, Orang Tua Sekap Anaknya di Kandang Ayam
Di rumah kakek dan neneknya, Eko lebih banyak berbaring dengan kaki diikat dengan tiang rumah.
Dia tidur di atas alas tikar yang beraroma ompol.
Ekonomi kakek dan nenek Eko tidak lebih baik dari ekonomi Ernawati.
“Kami mengharap ada perhatian dari pemerintah. Agar anak saya tidak sampai diikat di rumah. Kami hanya ingin dia berdiam di rumah tanpa bergulung-gulung ke luar dan membahayakan diri sendiri. Jadi, kami harap ada bantuan untuk anak saya,” kata Ernawati ketika sedang mengunjungi anaknya.
Mengundang perhatian
Keadaan Eko mengundang perhatian sejumlah kalangan untuk datang mengunjunginya.
Pada Senin (14/2/2022), pengusaha Gus Haji Mas Sulthon mengunjungi bocah itu dan memberikan bantuan uang tunai.
”Saya bermimpi ketemu dengan anak yang lumpuh di masjid. Lalu saya kasih bantuan. Pas bangun saat subuh, saya lihat HP dan baca berita, ada artikel terkait Eko ini. Saya tanya ke wartawannya dan dikasih alamatnya ke sini,” kata Sulthon.
Ernawati mengapresiasi kunjungan dan bantuan Sulthon dan mengucapkan "kami berterimakasih. Masih ada yang mau memperhatikan anak saya.”
Sehari kemudian, Selasa (15/2/2022), Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko juga menjenguk Eko.
Menurut Jatmiko, Eko sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Begitu juga kakek dan nenek yang merawat Eko, sudah mendapatkan bantuan dari program keluarga harapan dan mendapatkan asistensi sosial penyandang disabilitas.
”Kami memastikan kalau bantuan-bantuan dari pemerintah sudah digulirkan dan sudah diterima. Khususnya di triwulan terakhir tahun 2021,” kata Jatmiko.
Keadaan rumah kakek dan nenek Eko juga menjadi perhatian Jatmiko. Pemerintah berencana untuk merehabilitasi supaya lebih layak tinggal, terutama untuk merawat Eko.
Eko juga akan mendapatkan bantuan terapi dan biayanya.
”Pembiayaan untuk terapinya akan kami tanggung. Armada untuk akses ke faskes juga kami jamin sehingga memudahkan nak Eko untuk bisa berobat,” katanya. [Beritajatim dan rangkuman laporan Suara.com]
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Dayon Griffin: Kesan Pertama Begitu Menggoda di Kesatria Bengawan Solo
-
Kalah Telak Versi Quick Count, PDIP Solo Pilih Tunggu Hasil Resmi KPU
-
Bantah Pengerahan Aparat di Pilkada, Relawan Bolone Mase: Yang Kalah Cenderung Menyalahkan
-
Menang Pilkada, LDII Solo Titip Pesan Ini untuk Respati Ardi-Astrid Widayani
-
Kalah di Pilkada Solo versi Quick Count, Ini Ucapan Menyentuh Teguh Prakosa