SuaraSurakarta.id - Pengamat politik Rocky Gerung kembali mengkritik kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal konflik di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Menurut Rocky Gerung, Ganjar dinilai tidak bisa jadi penengah dengan warga yang kontra dengan penambangan batu andesit di Desa Wadas. Apalagi Ganjar tidak bisa mengolah informasi terkait konflik Desa Wadas yang sudah jadi sorotan dunia internasional.
"Seolah-olah Ganjar ini buta huruf dengan banyak informasi yang sudah menyebar. Dia tidak bisa membuat keputusan yang berpihak kepada rakyat," buka Rocky Gerung dalam unggahan video di kanal youtubenya.
Rocky Gerung pun menyayangkan sikap Ganjar yang tidak mampu mengambil keputusan terhadap konflik di Wadas. Dia menyebut Ganjar hanya menunggu pernyataan Istana.
"2024 nanti itu konflik akan semakin tinggi, jadi udahlah kita lupakan kemampuan Ganjar untuk memimpin. Terbukti dia tidak bisa mengambil keputusan, dia hanya bisa menyamakan pernyataan dengan Menkopolhukam," jelas Rocky Gerung.
Ia kemudian menyarankan Ganjar untuk berbenah agar citranya yang mendadak buruk pasca konflik Wadas. Hal tersebut supaya Ganjar bisa membuktikan bahwa kepemimpinannya benar-benar dibutuhkan.
"Hanya satu desa masa Ganjar gak bisa nyelesain. Ini bener-bener ngaco. Kita ingin dia memperbaiki citra dengan serius menyelesaikan permasalahan ini," tambahnya.
"Nah harusnya seorang pemimpin itu jadi obeng, jangan jadi skrup doang. Karena contohnya obeng itu bisa memperbaiki sepeda yang rusak," jelasnya.
Sebelumnya, Rocky Gerung juga membeberkan jika konflik di Wadas sampai disorot dunia internasional gara-gara tindakan represif aparat kepolisian pada saat pengukuran tanah.
Baca Juga: Penangkapan Warga Wadas Purworejo, SP Kinasih: Anak-anak Trauma
"Pas ada kabar konflik di Wadas, saya banyak menerima WhatsApp dari teman-teman luar negeri. Mereka mempertanyakan konflik di Wadas," kata Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung membeberkan bahwa kawan-kawannya di luar negeri menyebut konflik di Wadas sebagai bentuk penindasan. Apalagi pada saat pengukuran tanah, akses internet dan listrik di Desa Wadas dimatikan.
"Teman-teman di luar negeri saya itu menganggap Ganjar tidak bela rakyat. Karena sengaja mematikan akses internet. Jadi di luar negeri jadi heboh betul, soal teman-teman sedang berjuang di situ, ada LBH, termasuk ada seniman Yayat yang terkenal itu," sambungnya.
Dengan terjadi peristiwa mencengkam kemarin, Rocky Gerung mengatakan reputasi Ganjar soal Hak Asasi Manusia (HAM) dan isu lingkungan di dunia internasional dipertaruhkan.
"Ini Wadas dikepung dan dimatikan akses internet dan listrik. Kita tidak tahu yang terjadi di malam hari. Apakah ada penganiayaan? Kan tidak ada tahu. Yang pasti akan jadi isu internasional,"
"Ganjar ini dari awal memang doyan sekali merusak lingkungan. Dari mulai kasus Kendeng dan segala macamnya. Jadi nanti Ganjar yang dianggap pro rakyat akan hancur," tegas Rocky Gerung.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
-
Dari Pro Jokowi Jadi Pro Judi Online, Rocky Gerung Puji Kecerdasan Netizen
-
Yakin Tom Lembong Akhirnya Dibebaskan, Rocky Gerung Blak-blakan Sindir Kejagung Cuma Cari Sensasi
-
Sebut Kasus Seperti Tom Lembong Bakal Bermunculan, Rocky Gerung Ungkit Nama Jokowi
-
Segini Gaji Rocky Gerung dari YouTube Per Bulan, Makin Menyala Kuliti Pemerintah
-
Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
Terkini
-
Historical Walking Tour dalam Menyambut 101 Tahun Persis Solo
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Partai Golkar Solo Buka Suara Soal Isu Jokowi Bergabung: Kita Senang Hati
-
Mona Pangestu: Anak Muda Solo Pilih Investasi Emas Ketimbang Perhiasan Besar
-
Hari Apes Tak Ada di Kalender: Dua Jambret di Solo Babak-belur Usai Ketahuan Warga