Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 07 Februari 2022 | 15:20 WIB
Sejumlah keluarga menangis di pemakaman keluarga yang meninggal dalam kecelakaan bus pariwisata di Bantul, DIY. [suara.com/ari welianto]

SuaraSurakarta.id - Kecelakaan maut bus pariwisata yang membawa rombongan warga Desa Mranggen Kecamatan Polokarto, Sukoharjo yang tengah berwisata menyisakan duka bagi keluarga.

Isak tangis pecah saat selesai proses pemakaman. Para keluarga tidak bisa menahan tangis di gundukan makam keluarga yang meninggal.

Mulyadi, salah satu warga yang merasa kehilangan. Karena tujuh keluarganya menjadi korban meninggal setelah bus pariwisata yang dinaiki mengalami kecelakaan di kawasan Bukit Bego Mangunan Jalan Imogiri-Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (6/2/2022) siang.

"Keluarga saya yang meninggal tujuh orang," ujar Mulyadi (49) saat ditemui, Senin (7/2/2022).

Baca Juga: Kecelakaan Bus di Bantul Tewaskan 13 Orang, Polisi Olah TKP

Tujuh keluarganya, yakni Ibunya, Paryono Kasinem (75), kakak kandung beserta isterinya Sugiyo (60)-Parijem (54), cucu kakaknya Arditya Revan (9) dan anggota lainnya, yang tiga di makamkan di Wonogiri.
 
Mulyadi sendiri juga ikut dalam rombongan piknik gathering PT Adiva ke DIY. Hanya saja, dirinya ada di bus depannya.

Di konveksi PT Adiva, Mulyadi sendiri tercatat sebagai pengurus.

Dijelaskannya, di tengah perjalanan bus sempat berhenti dan penumpang juga sempat turun. Kemudian naik lagi dan sebelum berjalan para penumpang berdoa terlebih dahulu. 

Saat melaju bus sudah lepas kendali remnya blong ketika melewati turunan di kawasan Bukit Bego. Kemudian dihantamkan tebing untuk menghentikannya, mau direm tidak bisa karena sudah blong.

"Saya duduk di bus depan. Bus yang menghantam tebing itu ada sekitar 40 orang," terang dia.

Baca Juga: Korban Meninggal Kecelakaan Maut di Bantul akan Menerima Santunan Rp50 Juta dari Jasa Raharja

Menurutnya, saat itu rombongan sedang mengarah menuju Pantai Parangtritis, DIY. Ada sekitar 100 orang yang ikut dalam piknik tersebut, itu dua bus dan tiga mobil.

Kegiatan gathering sering diselenggarakan, karena pandemi ditiadakan selama lebih dari 2 tahun.

"Sudah dua tahun lebih tidak berwisata, karena pandemi. Lalu teman-teman bilang lek piknik lek," sambungnya.

Ia mengaku tidak ada firasat atau berpikiran sampai kesitu. Sebelum berangkat itu keluarga yang ikut sangat antusias.

"Tidak ada firasat apa-apa. Keadaan baik-baik semua, dolan bareng," imbuh dia.

Seperti diketahui, bus pariwisata yang membawa rombongan konveksi PT Adiva dari Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo mengalami kecelakaan di kawasan Bukit Bego Mangunan, Jalan Imogiri-Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY, Minggu (6/2/2022) siang.

Dalam kecelakaan tersebut, sebanyak 13 korban meninggal dunia. Ada juga korban luka berat dan ringan.

Kontributor : Ari Welianto

Load More