SuaraSurakarta.id - Kecelakaan maut terjadi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Korbannya merupakan warga Sukoharjo Jawa Tengah.
Sebanyak 13 orang meninggal pada kecelakaan tersebut. Korban meninggal dari kecelakaan tunggal sebuah bus di Jalan Imogiri-Dlingo, Desa Wukirsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Minggu (6/2/2022 siang itu akan mendapat santunan dari Jasa Raharja masing-masing sebesar Rp50 juta.
"Dari korban meninggal 13 orang, santunan sudah kita serahkan tadi (6/2) malam delapan orang, dan hari ini (7/2) sisanya lima orang, korban mendapat Rp50 juta," kata Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono dikutip dari ANTARA di sela meninjau korban kecelakaan bus di RS PKU Muhammadiyah Bantul, Senin (7/2/2022).
Menurut dia, secara administrasi pemberian santunan kepada korban kecelakaan bus sudah diselesaikan Senin pagi ini, akan tetapi sebagai bentuk perhatian kepada keluarga korban, pihaknya akan menuju Sukoharjo Jawa Tengah, ke alamat para korban kecelakaan itu.
"Secara seremonial administrasi dilakukan pagi ini, dan saya bersama seluruh tim akan menuju ke Sukoharjo, ke keluarga korban walaupun secara administrasi maupun kewajiban pemberian sudah diselesaikan pagi ini," katanya.
Selain korban meninggal dunia, korban yang mengalami luka-luka usai bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal akibat menghantam tebing saat menurun di Bukit Bego tersebut, juga mendapat jaminan Jasa Raharja dalam perawatan di rumah sakit.
Tercatat ada 47 penumpang asal Sukoharjo yang naik bus pariwisata tersebut. Ada 34 orang yang mengalami luka-luka dan dirawat di tiga rumah sakit wilayah Bantul, yaitu RSUD Panembahan Senopati, RS PKU Muhammadiyah Bantul, dan RS Nur Hidayah.
"Korban luka sudah dapat santunan, jadi ketika yang luka-luka sudah dirawat, berarti mereka sudah mendapat jaminan dari Jasa Raharja untuk semua, dan maksimal sebesar Rp20 juta bisa diberikan kepada rumah sakit," katanya.
Dia mengatakan kunjungan ke salah satu rumah sakit di Bantul yang merawat korban luka dan meninggal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban institusi pemerintah ini dalam memberikan santunan atas korban kecelakaan. Bahkan, santunan diberikan kurang dari 24 jam setelah kejadian.
Baca Juga: Kunjungi ke Rumah Sakit, Bupati Turut Belasungkawa untuk Korban Kecelakaan Bus di Bantul
"Mudah-mudahan ini akan menjadikan perhatian bagi kita semua akan pentingnya bagaimana berlalu lintas agar kecelakaan seperti ini tidak terjadi lagi," katanya.
Berita Terkait
-
Truk Dibakar Massa, Sopir Penabrak Bocah di Teluknaga Tangerang Resmi Tersangka: Urine Positif Narkoba!
-
Jasa Raharja Jamin Masyarakat Akan Mudah Akses Layanan
-
Jatmiko, Sopir Truk Penabrak Mobil Kru TVOne Terancam 6 Tahun Penjara
-
Lari dari Kejaran, Truk Kontainer Seruduk Kendaraan Hingga Warga di Jalan Raya Tangerang
-
Fakta Perjalanan Liputan Maut 3 Kru tvOne Berakhir Tragis di Tol Pemalang
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Historical Walking Tour dalam Menyambut 101 Tahun Persis Solo
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Partai Golkar Solo Buka Suara Soal Isu Jokowi Bergabung: Kita Senang Hati
-
Mona Pangestu: Anak Muda Solo Pilih Investasi Emas Ketimbang Perhiasan Besar
-
Hari Apes Tak Ada di Kalender: Dua Jambret di Solo Babak-belur Usai Ketahuan Warga