SuaraSurakarta.id - Masyarakat Tionghoa di Kota Solo, akan menyelenggarakan perayaan Imlek tahun ini secara sederhana mengingat pandemi COVID-19 masih mengancam masyarakat.
Ketua Panitia Imlek Bersama 2022 Kota Solo Sumartono Hadinoto di Solo, Rabu (26/1/2022), mengatakan jika pada tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19 jumlah lampion yang dipasang di kawasan Pasar Gede dan beberapa titik lain mencapai 5.000 lampion, kali ini hanya akan ada 1.000 lampion yang terpasang.
Ia mengatakan 1.000 lampion tersebut akan dipasang di Halaman Balai Kota Surakarta, Tugu Pemandengan di depan Pasar Gede, dan jembatan Pasar Gede.
Selain itu, akan ada pemasangan lampion shio di beberapa titik, yakni Shio Macan sepanjang lima meter dari kepala hingga ujung ekor dan Shio Dewa Uang yang akan dipasang di depan Balai Kota Surakarta.
Baca Juga: Gibran Siap Menjadi Ketua Panitia ASEAN Para Games 2022
"Shio Dewa Uang ini agar rezeki sepanjang Tahun Harimau melimpahi kita semua. Nanti untuk penyalaan lampu lampion akan dikawal ketat dari TNI/Polri dan Satpol PP," katanya.
Untuk menyederhanakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan selama Imlek tersebut, untuk Grebek Sudiro akan ditiadakan, sedangkan perayaan Cap Go Meh yang biasanya diikuti 1.000 peserta, untuk tahun ini akan dipangkas menjadi 200 peserta.
"Tahun ini di Cap Go Meh hanya ada doa bersama, hiburan, dan barongsai," katanya.
Selain itu, pawai 10 barongsai naga yang bermain di sepanjang jalan menuju Balai Kota Surakarta dibatalkan.
"Setelah kami berkoordinasi dengan Ketua Satgas COVID-19 Kota Surakarta, akhirnya kami batalkan. Nanti hanya akan ada cucuk lampah yang mengantarkan Pak Wali (Wali Kota Surakarta) dari transit menuju tempat acara dan sedikit tarian Barongsai di Solo," katanya.
Baca Juga: 10 Kata-Kata dan Doa Imlek 2022, Bisa Dijadikan Ucapan Tahun Baru Imlek untuk Sahabat dan Keluarga
Ia menjelaskan untuk memastikan tidak terjadi kerumunan warga yang ingin swafoto di sekitar lampion dan shio, nantinya panitia juga menyediakan tempat berfoto bertema Imlek di Pucang Sawit, Kecamatan Jebres dan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).
"Untuk yang di TSTJ nanti background (latar belakang) foto harimau beneran namun ada di dalam kerangkeng. Harapannya warga bisa memanfaatkan lokasi-lokasi tersebut agar tidak terjadi kerumunan di satu lokasi tertentu," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan Imlek tahun ini kembali diadakan namun secara sederhana.
"Imlek sudah dua tahun ini hilang (ditiadakan). Mesakke (kasihan) kalau hilang lagi, yang penting protokol kesehatan ketat. Namun memang tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya, Grebek Sudiro kami hilangkan tetapi grebek Imlek jangan sampai hilang," katanya.
[ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
Terkini
-
Dua Orang Tersangka, Dugaan Korupsi Alkes Dinas Kesehatan Karanganyar Capai Rp 13 Miliar
-
Bukan Kasmudjo, Jokowi Ungkap Sosok Pembimbing Skripsinya di UGM
-
Ijazahnya Asli Versi Bareskrim Polri, Jokowi ke Megawati: Saya Buka di Persidangan
-
Prihatin Kondisi Alun-alun Kidul Keraton Solo, Gibran: Kene Angel-angel Mbangun
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli