SuaraSurakarta.id - Crypto Verasity telah melanjutkan awal yang kuat hingga tahun 2022 dengan menyediakan modul teknologi iklan pertama berdasarkan paten teknologi blockchain yang telah mendapatkan persetujuan di China.
Ini akan meningkatkan Verasity Price atau harga Verasity nantinya. Ini juga memungkinkan orang-orang Indonesia untuk membeli Verasity dan mengokenversikannya ke Rupiah atau VRA to IDR.
Kemitraan pemimpin teknologi iklan blockchain dengan Brightcove menempatkan perusahaan pada posisi yang menguntungkan untuk mengambil alih pasar teknologi video.
Setelah diberikan paten di AS, teknologi Proof of View Verasity memberdayakan pengiklan untuk menurunkan pengeluaran iklan mereka yang hilang karena bot dan pemirsa palsu dan memungkinkan penerbit untuk mendapatkan bayaran lebih cepat untuk iklan yang ditayangkan melalui metrik penayangan yang transparan.
Baca Juga: Wamendag Tegaskan Pemerintah Tetap Akan Buka Bursa Crypto
Elliot Hill, direktur komunikasi di Verasity, tentang kesulitan melakukan bisnis di China dan apa yang sekarang memungkinkan persetujuan paten untuk mereka lakukan.
“China adalah pasar yang sulit untuk teknologi yang mendukung blockchain, dengan pengawasan ketat terhadap peraturan untuk proyek-proyek baru,” katanya, dikutip dari Coinrivet.
“Mendapatkan persetujuan paten oleh Administrasi Kekayaan Intelektual Nasional Republik Rakyat Tiongkok adalah salah satu langkah pertama dan terpenting dari perjalanan Verasity ke Tiongkok.
“Kami sekarang dapat memasarkan teknologi pencegahan penipuan iklan milik kami kepada pembuat konten, penerbit, dan pengiklan China, yang mewakili $120 miliar dalam pembelanjaan iklan – pasar terbesar kedua setelah AS, di mana kami telah memegang dua paten pada Proof of View," paparnya.
Sebagai ekonomi dunia terbesar kedua setelah AS, China menghabiskan US$120 miliar untuk iklan setiap tahun, dengan lebih dari 65% dari iklan ini ditayangkan secara online.
Baca Juga: 5 Game Metaverse Terbaik, Ada yang Bisa Menghasilkan Uang!
Pengeluaran iklan negara Asia diperkirakan akan tumbuh hampir 7% pada tahun 2022 saja – sebuah prediksi yang menurut Hill menciptakan ledakan pasar.
Berita Terkait
-
Ramai Gangguan Sistem AWS, Pemilik Bitcoin di Indodax Dipastikan Aman
-
Diunduh 9 Juta Kali, Pintu Terus Dorong Akses Kripto untuk Semua
-
3 Film dan Drama yang Dibintangi An Woo Yeon, Terbaru Ada Crypto Man
-
Beli Crypto Tanpa Ribet! Begini Cara Top Up Saldo di Exchange via OVO
-
Sambut Bulan Suci Ramadan, Masyarakat Kini Bisa Bayar Zakat dengan Inovasi Zakat Crypto
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Soal Ijazah Jokowi, Tim Hukum Merah Putih: Tuduhan Roy Suryo Penuhi Unsur Pidana
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita