SuaraSurakarta.id - KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha menyampaikan jika acara resepsi pernikahan dalam Islam hukumnya haram.
Padahal acara resepsi pernikahan merupakan momentum yang paling ditunggu oleh kedua pengantin usia melaksanakan ijab qobul.
Bahkan tak jarang pula acara resepsi pernikahan digelar secara mewah dengan menyewa gedung maupun hotel. Sehingga untuk menggelar resepsi pernikahan bisa memakan biaya yang fantastis.
Biasanya mempelai pengantin rela mengeluarkan uang banyak untuk resepsi. Karena pernikahan merupakan momentum yang terjadi sekali dalam seumur hidup.
Namun, dimata Pengasuh Pondok Pesantren Tanfidzul Qur’an LP3IA Rembang, Gus Baha justru mengharamkan pengantin yang menggelar acara resepsi.
"Karena keyakinan saya punya hajat (resepsi) itu haram. Ini menurut pandangan saya pribadi. Kalau anda silahkan," ujar Gus Baha melalui unggah video di kanal YouTube Sekolah Akhirat.
Kemudian Gus Baha menyampaikan alasannya mengharamkan resepsi perkara sumbangan pernikahan. Ia menilai jika sumbangan tersebut sering kali membuat orang lain terbebani.
"Awal mula shodaqoh menggerutu itu perkara orang buwoh (memberi uang ke yang punya hajat). Kalau tidak buwoh tidak pantas, jadi jatuhnya shodaqoh dipaksa," sambungnya.
"Shodaqoh itu sudah ibadah riskan rawan masalah. Kalau kamu memberinya ikhlas bagus, tapi sekalinya tidak ikhlas rawan diungkit-ungkit," ungkapnya.
Baca Juga: Fakta Pernikahan Sukrada-Laksmi di Bali Terungkap, PHDI Minta Jangan Asal Bikin Konten
Dengan adanya tradisi sumbangan pernikahan tersebut. Pada saat datang ke acara pernikahan, Gus Baha tidak pernah menghadiri. Sekali pun yang menikah merupakan putra gurunya.
"Makanya saya tidak pernah datang ke acara buwoh. Saat putra guru saya nikah, saya tidak datang. Memang sengaja, sudah pada tahu kalau madzhab saya gitu," jelasnya.
Lebih lanjut, Gus Baha mengingat pada saat ia menikahi istrinya. Ia datang sendiri ke rumah mempelai wanita tanpa diiringi rombongan dan perayaan lainnya.
"Saya dulu pas nikah, punya anak buah banyak dan punya mobil banyak. Tapi saya nikah dari Jogja ke Pasuruan, istri saya dari Pasuruan naik bisa sendirian. Lalu sampai di sana diantar bapak lalu nikah," tambahnya.
Prinsip Gus Baha itu rupanya akan ia diterapkan juga kepada anak perempuannya. Sebab Gus Baha ingin benar-benar memegang teguh prinsipnya tersebut.
"Saya punya anak perempuan, saya bilang ke istri saya. Kalau saya masih hidup tidak akan punya hajat (resepsi)," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
Pilihan
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
-
Profil dan Agama Erika Carlina, Seleb Dijuluki Ratu Pesta yang Ngaku Hamil di Luar Nikah
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Filipina: Lemparan Robi Darwis Bawa Garuda Muda Unggul 1-0 di Babak I
-
Jens Raven Cadangan! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Filipina
-
Kebijakan Kuota Ugal-ugalan Pemain Asing Dinilai Hambat Transformasi Sepak Bola Indonesia
Terkini
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
-
Dari Rantai ke Rumah Aman: Kisah Haru Empat Anak di Boyolali Diselamatkan KPAI
-
Londo, Sang Residivis Narkoba, Tertangkap Lagi dengan Sabu di Jebres Solo
-
Upacara HUT ke-80 RI Digelar di Jakarta Bukan IKN, Ini Respon Jokowi
-
Pelototi Pencairan BSU di Boyolali, Ahmad Luthfi: Jangan Buat Judol!