SuaraSurakarta.id - Penyebaran varian baru COVID-19 patut diantisipasi di Indonesia. Pasalnya, varian yang diberi nama virus Omicron itu telah menyebar di negara-negara di Eropa seperti Prancis dan Austria.
Mutasi varian virus Omicron disebut-sebut lebih cepat daripada yang terdahulu yaitu varian Delta.
Austria telah mendeteksi kasus virus corona yang pertama kali diduga varian Omicron di Tirol, kata pihak berwenang di wilayah pegunungan itu pada Sabtu malam (27/11/2021).
Seorang pelancong yang kembali dari Afrika Selatan minggu lalu dinyatakan positif COVID-19 dengan indikasi varian baru, meskipun konfirmasi memerlukan pengurutan lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang, kata otoritas Tirol dalam sebuah pernyataan.
Pengujian awal oleh Institute of Virology di Innsbruck telah memicu "kecurigaan nyata" hasil tes usap PCR positif dari individu di distrik Schwaz Tirol itu dapat berhubungan dengan kasus Omicron, kata pihak berwenang.
Sampel tersebut akan dikirim ke Badan Kesehatan dan Keamanan Makanan Austria (AGES) untuk pengujian lebih lanjut.
"Hasil dari AGES diharapkan keluar dalam beberapa hari mendatang," kata kepala staf operasi penanganan corona wilayah Tirol, Elmar Rizzoli, dalam sebuah pernyataan.
"Orang yang terdampak itu, menurut pernyataannya sendiri dan pengetahuan saat ini, tinggal di rumah sejak kembali dari perjalanan tiga hari lalu dan saat ini tidak menunjukkan gejala."
Sebagai tindakan pencegahan, pihak berwenang meminta pengujian lebih lanjut oleh individu yang telah memasuki Austria dalam 14 hari terakhir dari negara-negara di Afrika bagian selatan.
Baca Juga: Australia Umumkan 2 Penumpang Pesawat dari Afrika Positif Covid Varian Omicron
Penemuan varian Omicron di Afrika Selatan telah memicu kekhawatiran global, dengan gelombang larangan atau pembatasan perjalanan dan aksi jual di pasar keuangan di tengah kekhawatiran investor bahwa hal itu dapat menghambat pemulihan dari pandemi.
Kasus akibat varian Omicron juga telah terdeteksi di beberapa negara Eropa, termasuk Italia dan Jerman.
Austria memberlakukan lockdown nasional keempatnya sejak Senin (22/11) dan menjadi negara Eropa barat pertama yang kembali menerapkan tindakan itu di musim gugur ini karena melonjaknya infeksi COVID-19.
Virus menyebar di Prancis
Virus corona varian Omicron kemungkinan telah menyebar di Prancis dan pemerintah memperketat aturan pembatasan untuk menahan penyebarannya, kata Menteri Kesehatan Olivier Veran pada Minggu.
Omicron berpotensi lebih menular daripada varian sebelumnya, meskipun para ahli belum tahu apakah varian itu akan menyebabkan COVID-19 yang lebih atau kurang parah dibandingkan varian lainnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Wali Kota Solo Berencana Terapkan WFA ASN, Ini Respon Wamendagri
-
Sidang Mediasi Citizen Lawsuit Ijazah Palsu Jokowi Diprediksi Berakhir Deadclok?
-
Nekat Pesta Miras di Siang Bolong, Tiga Pria Ini Dikukut Polisi di Kawasan Manahan
-
Rencana WFH Dikritik Legislatif, Wali Kota Solo Beri Respon Menohok
-
DPRD Solo Kritik Rencana Wali Kota Terapkan WFH usai Dana ke Daerah Dipangkas