SuaraSurakarta.id - Sebanyak 33 siswa dan guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Solo, Kamis (25/11/2021, menjalani tes swab PCR.
Hal ini dilakukan sebagai langkah evaluasi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) guna mengantisipasi agar tidak muncul klaster penularan Covid-19.
Menurut Kepala Satgas COVID-19 MAN 2 Surakarta Iman Paimin ada sebanyak 30 siswa dipilih secara acak dan tiga guru yang menjadi tes usap PCR sebagai langkah pencegahan agar tidak muncul klaster penularan COVID-19 dalam kegiatan PTM.
Siswa satu per satu dan guru diambil sampel usapnya dengan pemeriksaan metode PCR. Hal ini, memang kebijakan dari pusat, dimana eveluasi PTM harus menggunakan metode itu. Para siswa yang dites sebelumnya sudah dipilih secara acak oleh pihak MAN.
Baca Juga: Dari Satu Sekolah, Empat Siswa Kena Covid-19 Selama PTM di Jogja
"Kegiatan PTM di MAN 2 Surakarta sudah dilakukan protokol kesehatan yang ketat mulai siswa datang hingga pulang sekolah," kata Imam Paimin dikutip ANTARA.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan kegiatan pemeriksaan metode PCR memang kebijakan dari pusat, dimana eveluasi PTM harus menggunakan metode itu.
Menurut Siti tes usap tersebut merupakan bentuk surveilans dari Pemerintah Kota Surakarta. Karena banyak ditemukan oknum yang mengabaikan terhadap prokes. Selain itu, tes usap ini, sebagai bentuk jaminan keamanan dari PTM.
"Kenapa tes usap PCR karena ini merupakan metode yang paling akurat untuk mendeteksi COVID-19. Kegiatan usap PCR untuk siswa ini, untuk mencegah adanya klaster baru dalam PTM," ujar dia.
Kegiatan tes usap PCR di Solo untuk tingkat SMA sudah lima sekolah dan Jumat (26/11/2021), untuk tiga Ponpes di Solo yang menggelar PTM dilakukan secara acak 30 siswa dan tiga guru setiap sekolah.
Baca Juga: Keren Lur! Tekan Penularan Covid-19 di PTM, Polres Semarang Punya Program Jalur Sekolah
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidik Kota Surakarta Etty Retnowati mengatakan kegiatan PTM di Solo untuk tingkat SS sebanyak 244 sekolah dan untuk SMP sebanyak 72 sekolah.
Berita Terkait
-
Sinergi KKN Unila, UPTD Puskesmas Kalianda, dan PKK Cegah Stunting dan PTM
-
3 Jenis Penyakit Tidak Menular Paling Banyak Diderita Orang Indonesia dan Cara Mengurangi Risikonya
-
Sukseskan G20, Bumame Siapkan Laboratorium Swab PCR bagi Para Delegasi
-
Bohong Lagi! Ternyata Ferdy Sambo Tak Ikut Swab di Hari Yosua Dieksekusi
-
Posyandu Untuk Lansia di Aceh Barat
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Pertamina Pecat Kru Mobil Tangki Buntut BBM Oplosan di SPBU Trucuk Klaten
-
BBM Oplosan Air di SPBU Trucuk Klaten: Polisi Tetapkan Satu Tersangka
-
Kisah Mistis dan Sejarah Kelam Jembatan Bacem Sukoharjo
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Ijazah Jokowi Kembali Jadi Polemik: Tim Kuasa Hukum Siapkan Langkah Mengejutkan