SuaraSurakarta.id - Polisi terus mengembangkan penyidikan kasus perampokan yang terjadi di sebuah gudang rokok di jalan Brigjen Sudiarto, Joyotakan, Serengan, Solo, Senin (15/11/2021).
Dalam kejadian itu, satpam gudang tersebut Suripto (35) warga Karanggede, Kabupaten Boyolali ditemukan meninggal dunia dengan penuh luka di kepala.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri melalui Kasatreskrim AKP Djohan Andika mengatakan saat ini total saksi yang telah diperiksa berjumlah sembilan orang terdiri dari pihak pengelola gudang, maupun masyarakat di wilayah sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Korban sekuriti yang ditemukan meninggal, juga telah dilakukan otopsi dan kini sedang menunggu hasil.
"Kami juga telah melakukan penyitaan barang-barang bukti untuk keperluan penyidikan," kata Kasat Reskrim, Selasa (16/11/2021).
Djohan menuturkan, polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui cara pelaku melukai korban. Petugas juga sedang melakukan pencarian melalui CCTV yang ada di lingkungan sekitar TKP.
Dijelaskan pelaku diduga merusak pintu sebelum masuk area gudang sampai akhirnya menggondol brankas.
"Ada beberapa tempat yang mengalami kerusakan contohnya pintu yang dirusak," ujarnya.
Terkait keterlibatan orang dalam, menurutnya, Polisi sedang melakukan penyelidikan. Pihaknya juga belum dapat memaparkan secara persis jumlah pelaku yang melakukan aksi pencurian dengan kekerasan (curas).
Baca Juga: Polda Metro Jaya Bekuk 4 Perampok Rp 400 Juta di PIK, Ini Perannya
"Sekarang masih kita dalami. Penyidikan saat ini masih berjalan," tuturnya.
Ia mengatakan aksi curas yang dilakukan di dalam gedung baru pertama kali ini terjadi di Surakarta. Sebelumnya polisi telah mengungkap sejumlah kasus, termasuk pencurian ATM.
"Kalau kali ini kasus pencurian di gudang yang pertama terjadi di Surakarta," tandasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan Polda Jateng terus membantu penyidikan di Polresta Surakarta. Saat ini saksi-saksi tengah diambil keterangannya dan penyidik berupaya keras mengumpulkan bukti-bukti pendukung.
"Intinya Polda Jateng mem back up penyidikan di Polresta Surakarta. Saat ini saksi-saksi tengah diambil keterangannya dan bukti-bukti pendukung lain terus dikumpulkan," tutur dia.
Ia membenarkan keterangan bahwa di lokasi kejadian tidak dilengkapi CCTV. Oleh sebab itu, para pemilik usaha dihimbau agar meningkat keamanan. Tidak hanya dengan menempatkan petugas sekuriti namun juga harus didukung dengan CCTV.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bukan Sekadar Angka: Mengapa Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak Ke Sekolah Adalah Investasi?
-
7 Tempat Wisata di Sragen yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng
-
Drama Politik Jateng: Beredar Surat Pengunduran Diri FX Hadi Rudyatmo dari Plt Ketua DPD PDIP!
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek