Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 10 November 2021 | 07:00 WIB
Langah AH Nasution atau Abdul Haris Nasution terhenti di Prambanan, Kabupaten Klaten saat akan menyelamatkan Presiden Soekarno di Yogyakarta. [Istimewa]

“Saat Pak Nasution itu datang saya masih SD. Dulu Pak Nasution ada kunjungan ke rumah itu dan siswa SD diminta menyambut dengan mengibarkan bendera,” kata Aris, Minggu (7/11/2021).

Perjalanan A.H. Nasution bersama rombongan dari Taskombang ke Kepurun diantar seorang pemuda asal Kepurun bernama Saeran. Kala itu Saeran masih berumur sekitar 15 tahun.

Salah satu putra Saeran, Raharjo, mengatakan perpindahan itu dilakukan menyusul wilayah Taskombang dinilai masih terlalu dekat dengan Yogyakarta. Proses perpindahan tempat persembunyian tersebut dilakukan saat malam.

Pindah Tempat

Baca Juga: Wanita di Klaten Tewas Diracun, Ternyata Sempat Cekcok dengan Kakak Ipar

“Saat itu kebetulan bapak di sana [tinggal di rumah Kepala Desa Taskombang]. Karena di sana [Taskombang] terlalu dekat dengan Jogja, kemudian disarankan agak menjauh. Pak Nas kemudian diantar bapak ke Kepurun,” kata Raharjo.

Sesampainya di Kepurun, A.H. Nasution kali pertama bertamu dengan Kades Kepurun saat itu bernama Parto Harjono. Sempat terjadi salah paham. Warga curiga dengan A.H. Nasution yang kala itu mengaku sebagai Pak Guru. Warga mengira A.H. Nasution sebagai mata-mata Belanda.

“Tadinya ketika sampai ke Kepurun, Bapak [Saeran] tidak mau mengantar sampai ke Pak Lurah. Tetapi karena ada salah paham, bapak keluar dan kemudian memberi tahu siapa Pak Guru ini sebenarnya,” kata dia.

Hingga akhirnya rombongan A.H. Nasution menginap di rumah Kades Kepurun yang berlokasi di Dukuh Pecokan. Tak hanya di rumah kades, A.H. Nasution beberapa kali berpindah tempat sebagai salah satu strategi agar persembunyian A.H. Nasution tak diketahui penjajah.

“Jadi memang setiap malam berpindah tempat. Salah satu yang biasanya mengarahkan dan menemani komandan-komandan itu bapak termasuk membantu mengetik,” kata Raharjo.

Baca Juga: Kasus Tewasnya Wanita di Klaten: Ada Racun di Air Minum, Garam Dapur, dan Susu Anak Korban

Load More