“Saat Pak Nasution itu datang saya masih SD. Dulu Pak Nasution ada kunjungan ke rumah itu dan siswa SD diminta menyambut dengan mengibarkan bendera,” kata Aris, Minggu (7/11/2021).
Perjalanan A.H. Nasution bersama rombongan dari Taskombang ke Kepurun diantar seorang pemuda asal Kepurun bernama Saeran. Kala itu Saeran masih berumur sekitar 15 tahun.
Salah satu putra Saeran, Raharjo, mengatakan perpindahan itu dilakukan menyusul wilayah Taskombang dinilai masih terlalu dekat dengan Yogyakarta. Proses perpindahan tempat persembunyian tersebut dilakukan saat malam.
Pindah Tempat
Baca Juga: Wanita di Klaten Tewas Diracun, Ternyata Sempat Cekcok dengan Kakak Ipar
“Saat itu kebetulan bapak di sana [tinggal di rumah Kepala Desa Taskombang]. Karena di sana [Taskombang] terlalu dekat dengan Jogja, kemudian disarankan agak menjauh. Pak Nas kemudian diantar bapak ke Kepurun,” kata Raharjo.
Sesampainya di Kepurun, A.H. Nasution kali pertama bertamu dengan Kades Kepurun saat itu bernama Parto Harjono. Sempat terjadi salah paham. Warga curiga dengan A.H. Nasution yang kala itu mengaku sebagai Pak Guru. Warga mengira A.H. Nasution sebagai mata-mata Belanda.
“Tadinya ketika sampai ke Kepurun, Bapak [Saeran] tidak mau mengantar sampai ke Pak Lurah. Tetapi karena ada salah paham, bapak keluar dan kemudian memberi tahu siapa Pak Guru ini sebenarnya,” kata dia.
Hingga akhirnya rombongan A.H. Nasution menginap di rumah Kades Kepurun yang berlokasi di Dukuh Pecokan. Tak hanya di rumah kades, A.H. Nasution beberapa kali berpindah tempat sebagai salah satu strategi agar persembunyian A.H. Nasution tak diketahui penjajah.
“Jadi memang setiap malam berpindah tempat. Salah satu yang biasanya mengarahkan dan menemani komandan-komandan itu bapak termasuk membantu mengetik,” kata Raharjo.
Baca Juga: Kasus Tewasnya Wanita di Klaten: Ada Racun di Air Minum, Garam Dapur, dan Susu Anak Korban
Berita Terkait
-
Unik! Pohon Natal 7 Meter Dihiasi Ratusan Sandal Jepit di Klaten
-
Korban G30S PKI yang Selamat, AH Nasution Lolos dari Maut Meski Harus Ditebus Nyawa Putrinya
-
KPAI Minta Tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Gegara Kejutan Ultah Diproses Hukum, Ini Alasannya
-
Ulang Tahun Berujung Maut, Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Meninggal Usai Diceburkan ke Kolam
-
Profil Ridwan Hanif, Riwayat Pendidikan hingga Penghasilannya, Reviewer Mobil Mau Maju Pilkada Klaten 2024?
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
Terkini
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Geger Muncul Wisata 'Jeglongan Sewu' di Sukoharjo, Warga: Selamat Datang!
-
Tim Sidak Pangan, Pemkot Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa Jelang Lebaran
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
Bocah 15 Tahun Dijadikan PSK di Gunung Kemukus, Satu Mucikari Diciduk