Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 10 November 2021 | 07:00 WIB
Langah AH Nasution atau Abdul Haris Nasution terhenti di Prambanan, Kabupaten Klaten saat akan menyelamatkan Presiden Soekarno di Yogyakarta. [Istimewa]

Sesampainya di Kepurun, A.H. Nasution kali pertama bertamu dengan Kades Kepurun saat itu bernama Parto Harjono. Sempat terjadi salah paham. Warga curiga dengan A.H. Nasution yang kala itu mengaku sebagai Pak Guru. Warga mengira A.H. Nasution sebagai mata-mata Belanda.

“Tadinya ketika sampai ke Kepurun, Bapak [Saeran] tidak mau mengantar sampai ke Pak Lurah. Tetapi karena ada salah paham, bapak keluar dan kemudian memberi tahu siapa Pak Guru ini sebenarnya,” kata dia.

Hingga akhirnya rombongan A.H. Nasution menginap di rumah Kades Kepurun yang berlokasi di Dukuh Pecokan. Tak hanya di rumah kades, A.H. Nasution beberapa kali berpindah tempat sebagai salah satu strategi agar persembunyian A.H. Nasution tak diketahui penjajah.

“Jadi memang setiap malam berpindah tempat. Salah satu yang biasanya mengarahkan dan menemani komandan-komandan itu bapak termasuk membantu mengetik,” kata Raharjo.

Baca Juga: Wanita di Klaten Tewas Diracun, Ternyata Sempat Cekcok dengan Kakak Ipar

Load More