SuaraSurakarta.id - Pandemi COVID-19 membuat kebanyakan orang melakukan transaksi keuangan secara online atau daring. Hal itu tentu saja menjadi incaran para pelaku kejahatan siber.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan bahwa serangan siber meningkat selama pandemi COVID-19, dengan sektor keuangan merupakan industri yang paling banyak mendapatkan serangan.
Fungsional Sandiman Muda, Direktorat Keamanan Siber dan Sandi sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata BSSN Mawidyanto Agustian mengatakan terjadinya serangan siber ini disebabkan oleh ketertarikan peretas dalam membobol sistem.
Berdasarkan data dari Cybernews, pencarian dengan kata kunci hacking course (kursus peretasan) dan etchical hacking course (kursus etika peretasan) mencapai titik pencarian tertinggi sepanjang sejarah.
Selain itu, terjadi peningkatan kunjungan situs maupun forum peretas sebesar 66 persen pada Maret 2020, kata Mawidyanto dikutip dari ANTARA Minggu (31/10/2021).
Menurut IBM Security X-Force (2021), serangan siber pada top 10 industri di tahun 2020 terjadi di sektor keuangan sebesar 23 persen. Manufaktur berada di peringkat kedua dengan 17,7 persen dan sektor energi pada urutan ketiga 10,2 persen.
"Pandemi ini banyak serangan siber dan jenisnya pun cukup signifikan ada yang dari data saja dan benar-benar mencuri servernya. Polanya pun variatif, akses yang berpusat di kantor, sekarang mengakses jaringan kantor tanpa proteksi tertentu. Itu menjadi celah untuk membuka pintu serangan siber," jelasnya.
Dari banyaknya serangan siber pada industri keuangan, 28 persennya merupakan server access dan 10 persennya berupa ransomware.
Mawidyanto juga menjelaskan beberapa jenis tren serangan siber yang terjadi di sektor keuangan seperti DDOS atau serangan yang dilakukan untuk melumpuhkan sistem layanan mengingat kebutuhan layanan daring meningkat pesat di masa pandemi.
Baca Juga: Usahanya Hancur Akibat Pariwisata Sepi, Kendaraan Anggota Organda Bali Banyak Dijual
Market abuse merupakan potensi penyalahgunaan pasar saat masa pandemi dengan memanfaatkan celah kerentanan aplikasi. Pharming atau pengalihan dari URL atau alamat IP situs web yang valid ke situs web palsu. Pharming biasanya terjadi baik dengan memodifikasi file host lokal pada sistem atau dengan poisoning atau spoofing DNS.
Lalu ada Data Harvesting Malware yang menyusup dengan memanfaatkan informasi COVID-19 sebagai daya tarik untuk compromise networks, pencurian data, pengalihan uang dan membangun botnet. Ada juga Fraud, resiko authorized push payment (APP) fraud dan fraud internal mempunyai potensi karena kurangnya pengawasan kerja jarak jauh.
Kemudian Phishing Attack yang merupakan memanfaatkan informasi perilaku serta behaviour online untuk melakukan pishing attack. Hampir 1 juta pesan spam telah ditautkan ke COVID-19 sejak Januari 2020.
Jenis serangan siber lainnya adalah kebocoran dan pencurian data. Potensi kebocoran data sensitif di lingkungan kerja berbasis rumah yang jauh dari pengawasan. Terakhir adalah penipuan daring yang meningkat karena penurunan ekonomi dan pergeseran bisnis, menghasilkan kegiatan kriminal baru.
"Tren serangan siber ini, metodenya yang berubah tapi tren ini saya rasa masih akan terus sama di tahun depan, karena tujuannya masih sama, mereka ingin mencuri data dari transaksi dan mengambil akses kontrol dari setiap sistem informasi dan sistem elektronik yang dimiliki," kata Mawidyanto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Sumari Tukang Becak Pasar Gede Meninggal Serangan Jantung, Keluarga Sudah Ikhlas
-
Calon Ketua DPC PDIP Solo Ikuti Psikotes Besok, Dua Sosok Buka Suara
-
Skak Mat Roy Suryo, Kepala SMA Santo Yosef Solo Bantah Gibran Lulusan Sekolahnya
-
Gerak Cepat Satreskrim Polresta Solo Tangkap Pelaku Pencurian Uang Bank Rp 10 Miliar
-
Satreskrim Polresta Solo Tangkap Sopir Bank Jateng Bawa Lari Uang Rp 10 Milyar