SuaraSurakarta.id - Menghemat energi tengah digencarkan oleh perusahaan otomotif dunia. Dari mengubah mobil dengan tenaga minyak ke listrik, kini muncul lagi rencana penggunaan tenaga surya atau matahari.
Toyota Motor Corp mengatakan perusahaan ingin melengkapi jajaran mobilnya dengan sistem pembangkit tenaga surya yang sangat efisien, karena pembuat mobil meningkatkan upayanya untuk mencapai netralitas karbon.
Mengutip Kantor Berita Kyodo, Minggu, Toyota akan melakukan penelitian dan pengembangan dengan National Institute of Advanced Industrial Science and Technology, yang memiliki keahlian dalam produksi energi terbarukan, dan Toyota Central R&D Labs Inc., grup perusahaan pembuat mobil yang berfokus pada pencapaian kemajuan teknologi.
"Ketiga pihak akan berusaha untuk mempopulerkan kendaraan yang dilengkapi dengan sistem pembangkit tenaga surya ... Untuk tujuan ini, (kami) akan mengejar peningkatan efisiensi konversi dan pengurangan biaya untuk baterai surya dan sistem pembangkit tenaga surya," kata Toyota dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan rincian tentang sistem di dalam kendaraan.
Baca Juga: Best 5 Oto: Moto Guzzi V85 TT Travel Kiriman Pertama, Konversi Motor Listrik Ini Caranya
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh lembaga nasional, Toyota berupaya meningkatkan efisiensi konversi sistem pembangkit tenaga surya dan baterai dan menurunkan biaya untuk memungkinkan adopsi yang lebih luas.
Untuk mencapai tujuannya mengurangi emisi karbondioksida menjadi nol (bersih) pada tahun 2050, Toyota juga akan meningkatkan pengembangan teknologi untuk memproduksi dan mengangkut hidrogen bebas emisi dengan biaya lebih rendah.
Pembuat mobil mengalihkan fokus mereka ke kendaraan listrik dari mobil mesin pembakaran internal konvensional sebagai cara untuk melakukan bagian mereka dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca. Karbondioksida dan emisi gas perangkap panas lainnya menjadi faktor utama atas pemanasan global.
Toyota telah menetapkan tujuan untuk meningkatkan penjualan global kendaraan listriknya menjadi 8 juta unit pada tahun 2030, menawarkan berbagai pilihan dari hibrida hingga mobil sel bahan bakar bertenaga hidrogen. [ANTARA]
Baca Juga: Kurangi Dependensi, Hyundai Akan Kembangkan Chip Semikonduktor Sendiri
Berita Terkait
-
Toyota Alphard Angkut Rokok Ilegal Diserahkan ke Kejaksaan
-
Rekomendasi Mobil Bekas Toyota di Bawah Rp100 Juta: Ada Agya hingga Innova
-
Mengenal Suzuki Dzire: Swift Versi Sedan, Mesin Irit Harga Setengahnya Avanza
-
Ajang Modifikasi BlackAuto Battle 2024 Tutup Babak Final Battle di Surabaya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe Sedan November 2024: Elegan tapi Semurah Brio Seken
Terpopuler
- Viral Maling Motor Beri Tips Agar Honda BeAT dan Vario Tak Dimaling
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
- Respons Geni Faruk Terima Hadiah dari Dua Menantu Beda 180 Derajat, Aurel Hermansyah Dikasihani
- Timnas Indonesia Ditinggal Pemain Naturalisasi Jelang Lawan Arab Saudi, Siapa Saja?
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
Pilihan
-
Bikin Iri! Gaji dan Tunjangan Lulusan D3 dan D4 STAN Tembus Jutaan Rupiah?
-
Mendag Ancam Distributor Minyak Goreng MinyaKita yang Jual di Atas HET
-
Rupiah Langsung Loyo Terhadap Dolar AS Setelah BI Pertahankan Suku Bunga Acuan
-
'Kedermawanan' Negara ke Pengemplang Pajak, Sementara Wong Cilik Kena 'Palak'
-
Hilirisasi Moncer! MIND ID Cetak Kinerja Positif Kuartal III-2024
Terkini
-
Usai Geger Kades Digerebeg Bawaslu, Papdesi Jateng Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024
-
Pj Bupati Karanganyar Sidak Gudang KPU hingga Cek Logistik, Ini Hasilnya
-
Respon Soal Hasil Survei Pilkada Solo, Respati Ardi: Peluang Besar pada Pemilih Bimbang
-
Hasil Survei Pilkada Solo: Teguh Prakosa-Bambang Gage Unggul, Tapi...
-
Kronologi Atap SD Negeri di Sragen Roboh dan Timpa 3 Siswa, Satu Korban Dilarikan ke Rumah Sakit