SuaraSurakarta.id - Indonesia dinyatakan tidak patuh dalam menerapkan program dan pengujian yang efektif terkait anti-doping oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) pada Kamis (7/10/2021).
Akibatnya, Indonesia tidak memenuhi syarat untuk mendapat hak menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga baik regional, kontinental, maupun dunia selama periode penangguhan.
Kondisi itu dikabarkan turut mengancam gelaran Piala Dunia U-20 yang bakal berlangsung 2023 mendatang termasuk di Stadion Manahan Solo.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali membenarkan ada surat teguran dari WADA kepada Indonesia yang menyebutkan Indonesia tidak patuh kepada aturan karena tidak menerapkan program pengujian yang efektif dan menegaskan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah bergerak cepat berkolaborasi dengan Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) untuk menangani masalah ini.
"Ini lebih kepada pengiriman sample. Jadi tidak comply (patuh) itu karena pengiriman sample kita," kata Zainudin, Jumat (8/10/2021).
Menurut Zainudin, surat WADA telah diterima September dan memiliki jangka waktu 21 hari untuk menanggapi surat ini. Menpora mengaku telah memberikan surat balasan dan mkini tengah menunggu jawaban WADA.
Keterlambatan surat tanggapan tersebut, menurut Zainudin, terjadi karena LADI sedang berganti kepengurusan. Namun, Menpora menegaskan Indonesia bertekad memenuhi aturan WADA.
"Pemerintah punya komitmen untuk mematuhi semua rule yang sudah disepakati, tetapi kami juga menjelaskan tentang kendala yang kami hadapi di dalam negeri sendiri itu," kata Zainudin.
Zainudin mengungkapkan Covid-19 membuat penyerahan sample tidak berjalan sesuai rencana Test Doping Plan (TDP). Terhentinya kompetisi dan turnamen karena pandemi menyebabkan tidak terpenuhinya jumlah sample yang sudah direncanakan.
Baca Juga: Sejumlah Atlet Terpapar COVID-19, Menpora Pastikan PON Papua Berjalan Lancar
"Kita tidak menyangka bahwa pada bulan Maret kita terkena Covid-19 bahkan itu berkepanjangan sampai sekarang, sehingga tidak ada kegiatan-kegiatan olahraga yang bisa kita jadikan sample untuk anti-doping pada saat pelaksanaan kegiatan itu," kata Zainudin.
Sementara di dalam negeri tidak ada pertandingan, sample yang sudah direncanakan akan diambil malah tengah menjalani pertandingan di luar negeri, baik kualifikasi Olimpiade maupun single event.
Kemudian, memasuki 2021, Zainudin mengatakan tidak perlu mengkhawatirkan pemenuhan sample anti-doping karena Pekan Olahraga Nasional (PON) masih berlangsung.
"Artinya dari PON ini kita bisa banyak dapat sample dan apa yang sudah direncanakan itu insya allah akan terpenuhi. Jadi, 2020 dan 2021 samplenya itu lebih ya dan kita mudah-mudahan akan bisa tercapai," kata Zainudin.
"Kalau ini clear 2021 ini bisa dipenuhi dengan sample-sample doping atau antidoping yang diambil dari pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional, apalagi banyak ya, banyak nomor pertandingan, banyak sample yang diambil," sambung dia.
Tidak hanya Indonesia, WADA juga menegur Korea Utara dan Thailand. WADA mengatakan bahwa Badan Anti-Doping Nasional (NADO) Korea Utara tidak patuh karena tidak menerapkan program pengujian yang efektif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
UNS Cabut Beasiswa KIP-K Mahasiswa yang Dugem di Klub Malam
-
Viral! Mahasiswa UNS Diduga Penerima Bantuan KIP-K Berpesta di Klub Malam, Pakai Busana Minim
-
Tergugat Tak Akan Tunjukan Ijazah, Sidang Mediasi Citizen Lawsuit Ijazah Jokowi Berakhir Deadclock
-
Kecelakan Maut di Sragen: Satu Keluarga Tewas Ditabrak Mobil Misterius, Polisi Kejar Pelaku
-
Tim Sparta Amankan Remaja Bawa Sajam di Jalan DI Panjaitan, Begini Kronologinya