Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 03 Oktober 2021 | 07:10 WIB
Ilustrasi ulama atau pemuka agama. Ini deretan ulama yang keluar dari agama Islam atau murtad. [shutterstock]

SuaraSurakarta.id - Agama memang menjadi panduan manusia untuk menjalani hidup di dunia. Selain itu setiap orang juga punya hak untuk memilih agamanya. 

Pindah agama juga sering ditemukan dikalangan masyarakat biasa maupun pemuka agama. 

Namun demikian, orang yang melakukan pindah agama pasti memiliki beragam alasan. 

Menyadur dari Terkini.id, pindah agama bukanlah sebuah kesalahan. Keputusan pindah agama adalah hak setiap individu. Bahkan, ada deratan ulama yang memilih pindah agama.

Baca Juga: Kisah Jonathan Frizzy Pindah Agama Dibongkar Ibu Mertua

Berikut tiga orang ulama yang memutuskan berpindah keyakinan atau keluar dari ajaran agama Islam:

1. Imad Uddin Lahiz

Ulama paling tersohor kelahiran India, Imad Uddin Lahiz ini  mulai tertarik pindah agama setelah adanya perdebatan besar di Kota Agra pada 1854. Imad Uddin Lahiz adalah sosok yang dibesarkan di lingkungan keluarga muslim taat.

Imad dikenal sebagai penerjemah Al-Quran ke bahasa Urdu. Kemudian, Imad mempelajari kehidupan seorang sufi Maulvi Safdar Ali. Sejak itu, Imad serta keluarganya memilih berpindah keyakinan.

2. Khalif Majid Hassan

Baca Juga: Muktamar ke-34 NU, IHNU Dukung Habib Luthfi bin Yahya Jadi Rais Aam PBNU

Khalif Majid Hassan adalah seorang mantan petinggi Perserikatan Islam di Inggris pada tahun 1974. Ia membaca Al-Quran dan buku-buku Islam. Keyakinannya berkurang saat ia membandingkan isi buku yang tak sepenuhnya sama seperti yang diajarkan Nabi.

Pada tahun 1985, Khalif membahas soal agama Islam di keluarganya yang taat pada ajaran Kristen. Namun, pihak keluarganya enggan meneruskan perdebatan dan mengatakan bahwa suatu saat Khalif akan pindah ke agama yang sama dengan mereka.

Saat itu ia berdoa dan meminta petunjuk agar keluarganya bisa masuk Islam namun keluarganya serta ratusan jemaat lain mendoakannya kembali ke ajaran Kristus.

Pada 1986, ia mengubah keyakinannya dan menjadi pemimpin gereja paling berpengaruh di Inggris.

3. Hajji Husman Mohamed

Hajji Husman Mohamed memilih meninggalkan keyakinannya sebagai muslim pada tahun 2003, lantaran mendapat lingkungan yang tidak baik di Ethiopia sejak kecil.

Hal itu diperparah dengan keadaan pemerintah yang semakin tidak peduli dengan kerusakan di tempat ibadah termasuk gereja hingga ia memilih untuk berpindah keyakinan.

Mirisnya, dalam artikel di situs Journeytoorthodoxy, terdapat cerita yang menjelaskan bahwa ia dan keluarganya disiksa karena ketahuan pindah agama. Terdapat saksi mata menyebutkan bahwa istrinya yang tengah hamil tak luput dari penganiayaan.

Load More