SuaraSurakarta.id - Agama memang menjadi panduan manusia untuk menjalani hidup di dunia. Selain itu setiap orang juga punya hak untuk memilih agamanya.
Pindah agama juga sering ditemukan dikalangan masyarakat biasa maupun pemuka agama.
Namun demikian, orang yang melakukan pindah agama pasti memiliki beragam alasan.
Menyadur dari Terkini.id, pindah agama bukanlah sebuah kesalahan. Keputusan pindah agama adalah hak setiap individu. Bahkan, ada deratan ulama yang memilih pindah agama.
Baca Juga: Kisah Jonathan Frizzy Pindah Agama Dibongkar Ibu Mertua
Berikut tiga orang ulama yang memutuskan berpindah keyakinan atau keluar dari ajaran agama Islam:
1. Imad Uddin Lahiz
Ulama paling tersohor kelahiran India, Imad Uddin Lahiz ini mulai tertarik pindah agama setelah adanya perdebatan besar di Kota Agra pada 1854. Imad Uddin Lahiz adalah sosok yang dibesarkan di lingkungan keluarga muslim taat.
Imad dikenal sebagai penerjemah Al-Quran ke bahasa Urdu. Kemudian, Imad mempelajari kehidupan seorang sufi Maulvi Safdar Ali. Sejak itu, Imad serta keluarganya memilih berpindah keyakinan.
2. Khalif Majid Hassan
Baca Juga: Muktamar ke-34 NU, IHNU Dukung Habib Luthfi bin Yahya Jadi Rais Aam PBNU
Khalif Majid Hassan adalah seorang mantan petinggi Perserikatan Islam di Inggris pada tahun 1974. Ia membaca Al-Quran dan buku-buku Islam. Keyakinannya berkurang saat ia membandingkan isi buku yang tak sepenuhnya sama seperti yang diajarkan Nabi.
Pada tahun 1985, Khalif membahas soal agama Islam di keluarganya yang taat pada ajaran Kristen. Namun, pihak keluarganya enggan meneruskan perdebatan dan mengatakan bahwa suatu saat Khalif akan pindah ke agama yang sama dengan mereka.
Saat itu ia berdoa dan meminta petunjuk agar keluarganya bisa masuk Islam namun keluarganya serta ratusan jemaat lain mendoakannya kembali ke ajaran Kristus.
Pada 1986, ia mengubah keyakinannya dan menjadi pemimpin gereja paling berpengaruh di Inggris.
3. Hajji Husman Mohamed
Hajji Husman Mohamed memilih meninggalkan keyakinannya sebagai muslim pada tahun 2003, lantaran mendapat lingkungan yang tidak baik di Ethiopia sejak kecil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
Terkini
-
Dinilai Bikin Gaduh, Relawan Jokowi-Prabowo Tantang Duel Roy Suryo: Sekalian di Atas Ring Aja
-
Peran Krusial Inovasi dalam Visi Bebas Asap PMI: Komitmen untuk Pengurangan Risiko
-
Penceramah Kontroversial Zakir Naik Bakal ke Solo, Wali Kota Ingatkan Hal Ini
-
Believe: Air Mata Haru dan Kobaran Patriotisme Penuhi Solo Bersama Keluarga TNI
-
Empat Pesilat di Sukoharjo Jadi Korban Pembacokan OTK, 2 Motor Dibakar