Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 01 Oktober 2021 | 22:34 WIB
Video unjuk rasa ricuh didepan kantor Kemenkumham. (Instagram @warungjurnalis)

SuaraSurakarta.id - Jagat media sosial diramaikan dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah pemuda berakhir ricuh di depan Gedung Kemenkumham, Kamis (30/9/2021)

Video viral itu salah satunya diunggah akun Instagram @warungjurnalis.

Aksi yang dilakukan Gerakan Milenial Indonesia (GMI) melakukan unjuk rasa dengan tuntutan Menkumham Yasonna Laoly untuk mencopot Dirjen Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Reynhard Silitonga.

"Dalam aksi ini, kami mendesak Reinhard Silitonga untuk mundur dari jabatannya," kata Ahmad, Koordinator aksi tersebut diwartakan Ayoindonesia.com--jaringan Suara.com, Jumat (1/10/2021).

Baca Juga: Satu Pegawai Lapas Tanjung Gusta Terbukti Aniaya Napi

Ahmad memaparkan, berbagai kasus yang terjadi di pemasyarakatan hingga menyebabkan hilangnya nyawa menjadi salah satu faktor bagi pengunjuk rasa mendesak agar Dirjen PAS segera mundur dari jabatannya.

"Apalagi dengan adanya peristiwa kebakaran di Lapas Klas 1 Tangerang beberapa waktu lalu membuktikan bahwa kinerja Reinhard itu buruk, belum lagi berbagai kasus yang muncul di Lapas maupun di Rutan lainnya," tegas Koordinator Aksi itu.

Dari video unggahan instagram tersebut, aksi unjuk rasa itu sempat diwarnai kericuhan akibat petugas keamanan kantor tersebut mengambil paksa spanduk GMI yang dibengtangkan di depan Kantor Kemenkumham.

"Saat kami berorasi, ada petugs menarik spanduk kami dengan alasan kami tidak memiliki izin. Padahal sudah jelas kami menyampaikan ada izinnya," papar tokoh GMI itu dengan nada tinggi itu.

Berdasar video yang tersebar maupun yang terekam melalui tayang televisi, kuat dugaan sosok yang merampas spanduk adalah Kasubag Pamlingdoklurinfo Kemenkumham, Yonki Edward Majakirto.

Baca Juga: Peringati September Kelabu, Puluhan Mahasiswa UNS Gelar Aksi Damai di Depan Kampus

Arogansi oknum petugas Kemenkumham yang merebut spanduk peserta aksi unjuk rasa GMI, menurut Ahmad, terkesan menutup-nutupi berbagai berbagai kejadian buruk yang muncul di lingkungan Kemenkumham.

Load More