SuaraSurakarta.id - Kisah memilukan datang dari seorang pria yang mengaku ditelantarkan orang tua hingga ia menghidap penyakit sinusitis kronis menuai simpati publik.
Kisah pria tersebut dibagikan melalui unggahan video di akun instagram @lambegosiip, Rabu (29/09/2021).
"Semangat bang. Pasti Allah punya rencana yang lebih indah," tulis keterangan caption akun tersebut.
Dalam video tersebut awalnya menceritakan seorang pria yang harus diasuh oleh orang lain. Karena orang tuanya sedari kecil telah menelantarkannya.
"Sejak lahir ditelantarkan oleh orang tua dan diadopsi oleh orang yang agak stress. Krna didikan yang salah imbasnya aku jadi penakut dan nggak bisa sosialisasi," ucap pria tersebut.
Setelah beranjak remaja, pria ini memilih melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Ia pun diterima di jurusan teknik.
"Lulus SMA nekad daftar sekolah pelayaran karena melihat gaji yang besar. Setelah ikut beberapa tes, akhirnya lulus namun pindah jurusan menjadi teknik," sambungnya.
Akhirnya setelah menjalani pendidikan yang cukup berat. Pria ini dinyatakan lulus menjadi seorang sarjana teknik dan ia pun sudah merencanakan masa depannya.
"Setelah praktek dan balik kampus. Alhamdulillah wisuda. Setelah lulus rencana mau kursus bahasa dan melamar pekerjaan," jelasnya.
Baca Juga: Berjalan 15 Langkah Setiap 30 Menit Sekali Bisa Turunkan Risiko Penyakit Kronis
Namun, mimpi indah pria tersebut harus dikubur dalam-dalam. Usai dirinya di vonis oleh dokter mengindap penyakit sinusitis kronis.
"Namun rencana itu gagal karena aku terkena penyakit sinusitis kronis dan aku harus di operasi," katanya.
Meski operasinya berjalan lancar, pria ini mengaku kecewa karena rencananya di masa depan berantakan. Sebab penyakit yang ia derita telah memupus impiannya.
"Alhamdulillah operasi lancar, namun dokter menyarankan aku agar tidak bekerja di tempat yang kotor dan panas. Itu semua kan tempat aku bekerja nanti karena jurusan ku mesin. Sumpah bingung banget ya Allah, harus bagaimana ini," tandasnya.
Sontak unggahan video tersebut langsung mematik perhatian warganet. Tak sedikit dari mereka yang simpati terhadap pria tersebut.
"Dari raut mukanya kelihatan banget kalau masnya menahan kesedihan yang mendalam. Semoga diberikan jalan terbaik," ucap akun @clover**.
"Aku juga gini, menderita banget gatelnya sakit perih," kata akun @siti.aan**.
"Kadang hidup seperti itu, kita sebagai manusia itu hanya bisa berencana dan yang maha kuasa yang jadi penentu cita2 kita akan terkabul atau tidaknya. Sabar ya mudah2an ada jalan lain buat kou," sahut akun @haci_18**.
"Dibalik ujian yang berat, Allah telah menyiapkan hadiahnya. Asal kita bisa lulus dari ujian itu. Sudah banyak orang yang aku lihat mendapatkan hadiah dari Allah, asal syaratnya kita lulus uujian dengan kesabaran dan terus mendekatkan diri kepadanya," sahut akun @e.safri**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
Terkini
-
Melawan Peredaran Miras Demi Solo Sehat, Tokoh Muslim Dorong Strategi Pengawasan
-
Ini Pengakuan Tersangka Pelecehan Seksual Anak Dibawah Umur
-
8 Anak Dibawah Umur di Solo Jadi Korban Pelecehan Seksual Pria Paruh Baya, Ini Kronologinya
-
Ditunjuk Jadi Plt DPD PDIP Jateng, FX Rudy: Siap Menjalankan Sebaik Mungkin
-
Terima 1.450 Mahasiswa Asing dari 50 Negara, UIN Raden Mas Said Surakarta Pecahkan Rekor MURI