SuaraSurakarta.id - Lsikolog Anak dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengatakan orangtua perlu mengapresiasi segala potensi yang dimiliki sang anak sehingga rasa percaya diri dapat terbentuk diikuti dengan kemunculan kekuatan atau potensi dari dalam (inner strength).
“Kalau anak dihargai apa pun potensinya, rasa percaya diri dan kekuatan dari dalam akan muncul, dan ini akan berakar pada karakter-karakter yang hebat, seperti rendah hati tapi tetap percaya diri, tidak arogan, sopan santun, akhlak mulia, bisa bekerja sama, menghargai perbedaan, dan sebagainya,” ujar Kak Seto, Senin (27/9/2021).
Ia juga mengatakan sejatinya pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana pembelajaran atau proses belajar pada anak-anak atau peserta didik agar mereka mengembangkan potensi dirinya.
Ditambah kombinasi antara potensi dan karakter yang dibangun akan membuat anak lebih tangguh menghadapi apa pun di masa mendatang.
“Jadi makna pendidikan itu memunculkan sesuatu dari dalam, bukan mengisi kepala anak dengan beragam hafalan. Ini yang harus disadari oleh kita,” paparnya.
Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Richardus Eko Indrajit mengatakan untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak diperlukan kerendahan hati orangtua untuk memasuki dan memposisikan diri di dalam dunia anak-anak.
“Untuk membuat rasa kepercayaan diri mereka meningkat, dibalik, kita yang meminta kepada mereka untuk diajarkan. Kalau kita mau komunikasi sama mereka dan ingin mereka melakukan yang kita inginkan, kita harus masuk ke dunia mereka karena anak zaman sekarang ingin kita jadi teman mereka,” ujar Eko.
Sementara itu, Moms Influencer Mona Ratuliu berpendapat menurutnya orangtua juga perlu mengizinkan dan memberikan ruang kepada anak-anak untuk melakukan kesalahan sebab dari titik itulah mereka akan belajar dan berproses untuk menjadi lebih baik ke depannya.
“Justru ketika kita mengizinkan mereka melakukan kesalahan-kesalahan, inner strength atau kekuatan dari dalamnya lama-kelamaan muncul karena dia percaya nantinya akan bisa sendiri dan melakukan sesuatu dengan benar,” tutur Mona.
Baca Juga: Korban Penipuan Anak Nia Daniaty Masih Mau Berdamai, Ingin Uang Dikembalikan
Sebagai seorang ibu, Mona mengaku kerap mengatakan kepada anak-anaknya bahwa tidak ada manusia yang seratus persen sempurna dan melakukan kesalahan merupakan hal yang wajar, dengan catatan pada kesempatan berikutnya harus membuat target perbaikan.
“Percaya diri itu kan belajarnya tidak hanya berani tampil di depan orang, tapi juga percaya kalau dirinya punya potensi. Kalau sekarang anak masih dalam proses belajar, ya, makanya mungkin belum bisa atau belum paham, tapi kalau belajar terus lama-kelamaan jadi bisa,” ujarnya.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Wali Kota Cabut Status Siaga Darurat Kota Solo, Kondisi Kota Pulih dan Aktivitas Warga Normal
-
Polres Sukoharjo Amankan Dua Pemuda Pengguna Tembakau Gorila, Begini Kronologinya
-
Kasus Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Polisi Temukan Keberadaan Mobil
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Meneladani Nabi, Ribuan Driver Gojek Doakan Persatuan Indonesia